
Roda Berputar, Rupiah Kemarin Juara Hari ini Terlemah Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (21/4/2021), bahkan menjadi yang terburuk di Asia. Padahal Selasa kemarin rupiah menjadi yang terbaik sekaligus membukukan penguatan 3 hari beruntun.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah tipis 0,03% di Rp 14.500/US$, kemudian semakin terdepresiasi hingga 0,31% ke Rp 14.540/US$.
Di penutupan perdagangan posisi rupiah membaik, berada di level Rp 14.525/US$, melemah 0,21%.
Meski berhasil memangkas pelemahan, tetapi belum cukup menghindarkan rupiah menjadi yang terburuk di Asia hari ini. Hingga pukul 15:03 WIB, hanya yuan China dan dolar Taiwan yang mampu menguat meski tipis kurang dari 0,1%.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.
Tekanan bagi rupiah datang dari luar dan dalam negeri. Kasus Covid-19 di India menjadi perhatian belakangan ini. Beberapa wilayah di India sudah di-lockdown akibat serangan gelombang kedua Covid-19 ini lebih ganas dibanding yang pertama.
Kasus infeksi harian di Negeri Bollywood tercatat mencapai lebih dari 250 ribu belakangan ini. Kasus kematian harian juga tembus rekor 1.500 orang dalam sehari. Kini India sedang mengalami krisis suplai oksigen yang semakin memperparah kondisi.
Sementara itu, di AS juga terjadi tren peningkatan kasus positif. Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di Negeri Paman Sam per 20 April 2021 adalah 31.350.025 orang. Bertambah 38.084 orang (0,12%) dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (7-20 April 2021), rata-rata penambahan pasien baru adalah 66.992 orang per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yakni 62.569 orang per hari.
Alhasil sentimen pelaku pasar memburuk, yang membuat rupiah tertekan.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dipangkas
