
Asing Bawa Kabur Rp 223 M, Ini Sederet Saham yang Diobral

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,46% ke level 6.010,27 pada pembukaan perdagangan sesi I Rabu (21/4/2021). Selang 5 menit, pelemahan IHSG makin parah dengan melemah 0,6% ke level 6.002,82
Data perdagangan mencatat sebanyak 142 saham menguat, 235 saham melemah, dan 169 lainnya stagnan. Nilai transaksi pada awal perdagangan sesi I hari ini sebesar Rp 1,6 triliun dan investor asing kembali melepas saham-saham di pasar reguler sebesar Rp 223 miliar.
Beberapa saham kembali dilepas oleh investor asing pada awal perdagangan sesi I hari ini, di mana saham PT Triputra Agro Persada hingga pagi hari ini masih dilepas oleh asing dan jumlahnya makin membesar, sedangkan tiga bank besar juga menjadi incaran investor untuk dijual pagi hari ini.
Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada awal perdagangan sesi I Rabu (21/4/2021) pukul 09:21 WIB.
Asing masih menjual saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) sebanyak Rp 202 miliar. Angka ini makin membesar dibandingkan dengan beberapa hari sebelumnya.
Secara pergerakan, saham TAPG masih mampu menguat 1,4% ke level Rp 725/unit pada awal perdagangan sesi I pukul 09:21 WIB.
Nilai transaksi saham TAPG pagi hari ini mencapai Rp 233 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 338 juta lembar saham.
Kemudian di posisi kedua terdapat saham bank besar PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang melemah 0,86% ke posisi Rp 6.150/unit. Asing pun melakukan net sell di pasar reguler sebesar Rp 11 miliar.
Tercatat nilai transaksi saham BMRI pagi hari ini mencapai Rp 31 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 5 juta lembar saham.
Terakhir di posisi ke-6 diduduki oleh saham bank PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang ambles 1,16% ke posisi Rp 4.260/unit. Asing juga melakukan net sell di pasar reguler sebanyak Rp 3 miliar.
Adapun nilai transaksi saham BBRI pagi hari ini mencapai Rp 29 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 7 juta lembar saham.
Selain karena aksi jual investor asing yang masih terjadi dan dilakukan di saham-saham besar, lonjakan kasus aktif virus corona (Covid-19) global juga menjadi penyebab IHSG melemah lagi pada pagi hari ini.
Kasus baru Covid-19 global yang sempat berada di kisaran 350 ribu kasus baru perhari pada bulan Februari silam, kembali melesat dan saat ini rata-rata 7 hari terakhir bertambah 628 ribu atau kenaikan hampir 2 kali lipat meski vaksinasi massal di seluruh belahan dunia sudah dilancarkan.
Meskipun demikian dari dalam negeri tidak semengerikan kasus global karena kasus Covid-19 Ibu Pertiwi semakin melandai, dimana pada Februari silam kasus baru harian berada di angka 10 ribu sedangkan rata-rata penambahan kasus baru selama 7 hari terakhir saat ini berada di angka 5,3 ribu saja atau turun hampir setengahnya.
Vaksinasi massal juga terus digulirkan dimana data terakhir sudah ada 10,9 juta masyarakat yang sudah divaksin paling tidak sekali, angka ini setara dengan 4,1% populasi. Sedangkan yang sudah 2 kali disuntik vaksin berada di kisaran 6 juta orang atau 2,2% populasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500