Buat Jaga Harga Saham, ROTI Alokasikan Rp 480 M untuk Buyback

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 April 2021 09:39
Dok.Detiknews
Foto: Dok.Detiknews

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI), mengumumkan rencana pembelian kembali saham perseroan (buyback) dengan mengalokasikan sebanyak-banyaknya Rp 480 miliar dengan jumlah saham yang dibeli maksimum sebanyak 300 juta saham.

Buyback saham ini merujuk pada Surat Edaran No.3/SEOJK.04/2020 pada 9 Maret 2020 tentang kondisi lain sebagai kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

Direktur ROTI, Arlina Sofia mengungkapkan, periode buyback ini akan dilaksanakan pada 20 April 2021 sampai dengan 19 Juli 2021. Perseroan membatasi harga pembelian saham di harga maksimum Rp 1.600 per saham.

Arlina menambahkan, pelaksanaan buyback ini tidak akan mengakibatkan penurunan pendapatan dan tidak memberikan dampak atas biaya pembiayaan perseroan.

"Dana yang digunakan adalah dana internal perseroan yang berasal dari kegiatan operasional," katanya, Rabu (21/4/2021).

Dia juga menegaskan, tidak ada perubahan atas proforma laba perseroan atas aksi korporasi ini. Namun, buycback saham ini dapat menstabilkan harga dalam kondisi pasar yang fluktuatif.

"Pembelian kembali atas saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang," ujarnya.

Sebagai informasi, tahun 2020 lalu, perseroan membukukan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 215,05 miliar pada periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020. Perolehan laba bersih tersebut turun 28,56% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 301 miliar.

Sejalan dengan penurunan laba bersih tersebut, nilai laba per saham dasar ROTI juga terkoreksi menjadi Rp 35,98 per saham dari sebelumnya Rp 49,29 per saham.

Penjualan bersih ROTI tahun lalu mencapai Rp 3,21 triliun, turun 3,75% dari tahun 2019 sebesar Rp 3,33 triliun. Rinciannya, penjualan ini dikontribusi dari penjualan roti tawar sebesar Rp 2,47 triliun, naik dari sebelumnya Rp 2,44 triliun.

Penjualan roti manis turun menjadi Rp 1,08 triliun dari sebelumnya Rp 1,28 triliun. Lainnya dikontribusi dari penjualan kue Rp 73,61 miliar dan lain-lain Rp 11,43 triliun.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Impor Batu Bara RI, Saham Batu Bara Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular