Analisis Teknikal

Sentimen Dalam & Luar Negeri Negatif, IHSG Bisa Bangkit?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 April 2021 08:33
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,55% ke 6.052,541 pada perdagangan Senin kemarin. Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 192 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,3 triliun.

Kabar kurang baik datang dari dalam negeri, pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

"Berdasarkan hasil evaluasi, pemerintah melanjutkan perpanjangan PPKM mikro tahap keenam tanggal 20 April sampai 3 Mei 2021," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto, Senin (19/4/2021).

Selain itu ada penambahan 5 provinsi yang menerapkan PPKM, yaitu Sumatra Barat, Jambi, Bangka Belitung, Lampung, dan Kalimantan Barat.

Sentimen negatif juga datang dari eksternal, bursa saham Amerika Serikat tergelincir dari rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal tersebut tentunya mengirim sentimen negatif ke pasar Asia hari ini, Selasa (20/4/2021), termasuk ke IHSG. Pelaku pasar hari ini juga menanti pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) mulai pukuk 14:00 WIB.

Secara teknikal, IHSG masih tertahan di bawah rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100), yang terbukti menjadi resisten kuat.

Indikator Stochastic pada grafik harian bergerak naik setelah mendekati wilayah jenuh jual (oversold).

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam bergerak turun dari setelah mencapai wilayah overbought.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Resisten terdekat berada di kisaran 6.090, jika ditembus IHSG berpeluang menguat ke MA 100 di kisaran 6.110-6.120. Hanya penembusan konsisten di atas MA 100 yang akan membuka ruang berlanjutnya penguatan IHSG menuju 6.150-6.170.

Sementara support terdekat berada di 6.030, jika dilewati IHSG berisiko turun ke level psikologis 6.000. IHSG akan kembali merosot jika level psikologis tersebut ditembus.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular