Buat Rekor Buruk, Rupiah Keok Lawan Mata Uang di Semua Benua!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
18 April 2021 08:45
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (27/8/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF) merilis World Economic Outlook edisi April merilis proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi.

Dalam laporan tersebut, IMF memberikan proyeksi yang optimistis terhadap perekonomian global, tetapi tidak untuk kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. IMF merevisi pertumbuhan ekonomi global di tahun ini menjadi 6%, dibandingkan dengan proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu yang sebesar 5,5%.

Amerika Serikat memimpin pemulihan ekonomi. Pada bulan Januari lalu IMF memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,1%, tetapi kini direvisi menjadi 6,4%.

Negara-negara lainnya juga banyak yang PDBnya direvisi naik. Inggris misalnya sebesar 5,3% naik 0,8 poin persentase dibandingkan proyeksi Januari lalu. Kemudian Jepang yang naik 0,2 poin persentase menjadi 3,3%. PDB China juga diprediksi naik menjadi 8,4% sepanjang tahun ini, dari sebelumnya 8,1%.

Indonesia sebaliknya, IMF kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini menjadi 4,3%, dibandingkan proyeksi yang diberikan bulan Januari lalu sebesar 4,8%. Pada bulan Oktober tahun lalu, IMF bahkan memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan melesat 6,1%.

Wakil Direktur IMF untuk Departemen Asia dan Pasifik, Jonathan Ostry, mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 dan lockdown yang kembali diberlakukan di beberapa wilayah membuat prospek pertumbuhan ekonomi beberapa negara Asia Tenggara menurun.

5 negara yang disebut ASEAN-5 secara kolektif tumbuh sebesar 4,9% pada tahun 2021, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2%. Kelima ekonomi tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

"Kami khawatir tentang prospek pariwisata, kapan sektor tersebut akan dibuka kembali," kata Ostry pada Rabu (14/4/2021), dikutip dari CNBC International.

Indonesia, Malaysia, dan Filipina, kata, dia, termasuk di antara mereka yang harus memperketat beberapa pembatasan tahun ini menyusul lonjakan kasus Covid-19. Vaksinasi berjalan lebih lambat dibandingkan dengan banyak negara di dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular