Bisa Yuk Bunda! Harga Emas Antam Menguat 2.000/Gram

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 April 2021 11:00
Petugas menunjukkan koin emas Dirham di Gerai Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI.    (CNBC Indonesia/ Tri Susislo)
Foto: Koin Emas Dirham (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas di pasar primer nasional pada hari ini, Sabtu (17/4/2021) menguat, di tengah pelemahan kurs dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat utang pemerintah AS.

Indeks dolar AS pada Jumat kemarin melemah 0,1% ke level 91,561 menjadi yang terendah sejak 18 Maret. Sepanjang pekan, indeks yang membandingkan nilai tukar greenback terhadap mata uang enam negara mitra dagang utamanya itu telah melemah 0,7%.

Akibatnya, emas yang dibanderol dengan dolar AS pun menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang non-dolar AS, seperti Indonesia. Alhasil, permintaan emas berisiko naik yang membuat harga menguat karena pasokan tidak banyak berubah.

Mengacu pada harga PT Aneka Tambang Tbk, emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 937.000 per batang, atau menguat 0,2% (Rp 2.000/gram). Sementara itu, emas 100 gram berada di level Rp 87.912.000/batang atau Rp 879.120/gram.

EMAS ANTAM

HARGA PER BATANG

HARGA PER GRAM

0.5 gr

518500

1037000

1 gr

937000

937000

2 gr

1.814.000

907000

3 gr

2.696.000

898667

5 gr

4.460.000

892000

10 gr

8.865.000

886500

25 gr

22.037.000

881480

50 gr

43.995.000

879900

100 gr

87.912.000

879120

250 gr

219.515.000

878060

500 gr

438.820.000

877640

1000 gr

877.600.000

877600

Sumber: Logammulia.com

Pemicu kenaikan harga emas juga muncul dari pernyataan ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell Rabu lalu yang menyebutkan perekonomian AS memang sudah membaik, dan inflasi juga akan terus naik.

Kenaikan inflasi membuat harga emas menjadi lebih menarik lagi karena fungsinya sebagai aset lindung nilai (hedging) terhadap risiko gerusan inflasi. Di tengah situasi demikian, The Fed menyatakan masih akan mempertahankan kebijakan uang longgar hingga krisis berakhir.

Akibatnya, imbal hasil (yield) Treasury AS kembali melemah menjadi 1,528% atau jauh lebih rendah dari posisi tertinggInya tahun ini pada 1,776%. Treasury kini dianggap pesaing emas sebagai aset aman (safe haven). Bedanya, US Treasury memberikan yield.

Dengan kondisi tersebut, saat yield obligasi pemerintah AS tersebut terus melemah maka posisi emas menjadi diuntungkan, dan cenderung diburu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Bukti Emas Antam Lebih Tahan Banting dari Emas Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular