Penerbangan Haji Dibuka, Begini Persiapan Garuda

Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 April 2021 16:45
Maskapai nasional Garuda Indonesia resmi mengoperasikan penerbangan langsung Denpasar- Mumbai vv sebagai bagian dari komitmen pengembangan jaringan yang dilaksanakan perusahaan. Pembukaan rute yang resmi beroperasi pada 23 Apil 2018 tersebut juga diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi pengguna jasa yang akan bepergian menuju Mumbai dari Denpasar sekaligus memberikan kemudahan bagi wisatawan India untuk mengunjungi Indonesia. (Dok. Garuda Indonesia)
Foto: Dok. Garuda Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mempersiapkan skenario khusus untuk melayani penerbangan jemaah haji ke Arab Saudi tahun ini. Hal ini masih menunggu keputusan mengenai kuota jamaah yang akan ditetapkan dari pemerintah Saudi.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memperkirakan kuota jamaah haji Indonesia hanya akan seperempat dari kuota biasanya. Belum lagi penerbangan jamaah akan dibagi dua dengan maskapai milik kerajaan Saudi.

"Yang jelas adalah perkiraan saya kemungkinan besar kalaupun disetujui terjadi penurunan yang cukup drastis daripada kuota kita. Saya kok meramalkan angka tersebut berkisar di angka 25%-an dibanding kuota selama ini yang 200 ribu lebih," kata Irfan dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Jumat (16/4/2021).

Namun perkiraan ini masih bisa belum pasti, dia menyebut jumlah ini kemungkinan masih bisa menurun jumlahnya jika semakin lambat pengumuman tersebut dibuat. Pasalnya terdapat sejumlah kebijakan yang ditentukan seperti keharusan jamaah haji untuk divaksin Covid-19 sebelum melakukan haji.

Meski masih belum ada keputusan, saat ini Garuda Indonesia telah mempersiapkan embarkasi penerbangan haji yakni di Jakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan, Medan dan Makassar.

Untuk skenario penerbangannya, kata dia, diperkirakan tidak akan diberlakukan pembatasan penumpang sehingga posisi penumpang akan duduk secara normal.

"Kita sedang mempersiapkan tambahan protokol yang memungkinkan penerbangan tersebut dari faktornya aman tapi dari segi perasaan buat penumpang, persepsi juga aman karena selama ini kami di Garuda tetap mempertahankan distancing di pesawat," jelas dia.

Beberapa protokol yang disiapkan seperti melakukan pergantian masker secara berkala mengingat penerbangan tersebut cukup panjang. Lainnya adalah beberapa protokol lainnya yang kemungkinan akan dilakukan dalam situasi tertentu.

"Ini kita memang sedang diskusikan dengan Kementerian Agama terus, tapi memang secara prinsip sudah tercapai kesepakatan penerbangan jamaah haji ini tidak akan berjarak duduknya," tandasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunda Bayar Sukuk Jatuh Tempo, Saham Garuda Disuspensi BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular