
Kena UMA, Saham Emiten Manoj Punjabi Nyungsep Lagi 6%

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham perusahaan rumah produksi film, PT MD Pictures Tbk (FILM) terkoreksi lagi pada awal perdagangan pagi ini, Rabu (14/4/2021) di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru bangkit dan rebound ke level 5.972 pada pukul 09.56 WIB.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham FILM turun 6,25% di posisi Rp 525/saham, hampir mendekati level auto reject bawah (ARB) 7% dalam sehari. Nilai transaksi saham perusahaan milik Manoj Punjabi ini yakni sebesar Rp 27 miliar dengan volume perdagangan 50,69 juta saham.
Kemarin, saham FILM bahkan menyentuh ARB, ambles 6,67% di level Rp 560/saham dengan nilai transaksi Rp 45,7 miliar, bersama PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) yang anjlok 6,87% di level Rp 122/saham.
Meski demikian, saham FILM masih naik 1,94% sepekan, dan sebulan melesat 69%. Bahkan year to date, sahamnya menguat 176%.
BEI sudah memasukkan saham ini dalam pengawasan khusus lantaran terjadi peningkatan harga saham FILM yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).
Namun BEI menegaskan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang pasar modal.
Informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 6 April 2021 yang dipublikasikan melalui situs BEI terkait laporan informasi atau fakta material keterbukaan informasi atas transaksi afiliasi.
Sebagai informasi, sebelumnya BEI telah mengumumkan suspensi cooling down pada 20 Januari 2021 atas perdagangan saham FILM lalu UMA pada 15 Januari 2021 atas perdagangan saham FILM.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham FILM tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," kata BEI dalam pengumuman 9 April lalu.
Oleh karena itu, kata BEI, para investor diharapkan memperhatikan jawaban FILM atas permintaan konfirmasi Bursa dan mencermati kinerja FILM dan keterbukaan informasinya.
Selain itu, investor juga mesti mengkaji kembali rencana corporate action FILM apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Manajemen FILM menjawab bahwa hingga saat ini tidak ada informasi atau fakta material yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Hal ini terjadi setelah saham ini telah meroket hingga 200% dalam periode 6 bulan terakhir.
"Perseroan akan melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Untuk informasi terkait Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan akan diinformasikan lebih lanjut," tulis manajemen FILM dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (14/4).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kacau! Saham FILM Masuk UMA & Kena ARB, Ini Respons Manajemen