
Yes! Asing Masuk, IHSG Langsung Lompat & Nyaris 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka sumringah pada perdagangan pagi ini. Dibuka hijau 0,62% ke level 5.964,03. Selang 8 menit perdagangan sesi pertama IHSG malah balik terdepresiasi 0,88% ke level 5.979,42.
Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 0,6 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 55 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 34 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 28 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT MD Pictures Tbk (FILM) yang dilego Rp 10 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang dijual Rp 5 miliar.
Inflasi AS yang dilihat dari consumer price index (CPI) bulan Maret dilaporkan tumbuh 2,6% year-on-year (YoY) dari bulan sebelumnya 1,7% YoY. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari hasil survei Reuters sebesar 2,5% YoY.
Sementara inflasi inti yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan tumbuh 1,6% YoY, dari bulan sebelumnya 1,3% YoY, dan lebih tinggi dari prediksi 1,5% YoY.
Inflasi merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneternya. Perhitungan inflasi yang digunakan The Fed adalah personal consumption expenditure (PCE). Inflasi PCE baru akan dirilis pada 30 April nanti.
Meski demikian, inflasi CPI yang dirilis hari ini bisa memberikan gambaran apakah inflasi PCE naik atau turun. Data terakhir menunjukkan inflasi PCE tumbuh 1,4% YoY di bulan Maret, sementara inflasi inti PCE 1,6% YoY.
Kenaikan inflasi yang sedikit di atas prediksi tersebut direspon positif oleh pelaku pasar. Apalagi, kenaikan tersebut akibatlow base effect, dimana pada Maret tahun lalu inflasi sangat rendah. Selain itu, The Fed memang memprediksi inflasi akan tinggi dalam beberapa bulan ke depan, sebelum kembali menurun.
Selanjutnya,vaksin Johnson & Johnson (J&J), untuk sementara dihentikan penggunaannya di Amerika Serikat. Otoritas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) meminta negara bagian AS untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 J&J, setelah enam orang di AS dilaporkan mengalami pembekuan darah langka.
Dalam rekomendasinya, FDA rekomendasi ini "demi kehati-hatian" usai melihat efek samping yang terjadi pada segelintir penerima yang tampaknya sangat jarang.
"Keamanan vaksin Covid-19 adalah prioritas utama pemerintah federal, dan kami menanggapi semua laporan masalah kesehatan setelah vaksinasi Covid-19 dengan sangat serius," tulis FDA bersama dengan Centers for Disease Control dan Prevention (CDC), seperti dikutip dariCNBC International, Selasa (13/4/2021).
"Orang yang telah menerima vaksin J&J yang mengalami sakit kepala parah, sakit perut, sakit kaki, atau sesak napas dalam waktu tiga minggu setelah vaksinasi harus menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka," kata FDA dan CDC.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500