
Inflasi AS Diprediksi Naik, Rupiah Bakal Terpuruk Besok?

Secara teknikal, tekanan bagi rupiah yang disimbolkan USD/IDR cukup besar setelah berada di Rp 14.600/US$.
Rupiah berada di atas rerata pergerakan (moving average) MA 200 hari, sebelumnya juga sudah melewati MA 50 (garis hijau), dan MA 100 (garis oranye). Artinya rupiah kini bergerak di atas 3 MA sehingga tekanan menjadi semakin besar.
Namun, munculnya stochastic bearish divergence membuka ruang penguatan rupiah. Stochastic dikatakan mengalami bearish divergence ketika grafiknya menurun, tetapi harga suatu aset masih menanjak.
![]() Foto: Refinitiv |
Munculnya stochastic bearish divergence kerap dijadikan sinyal penurunan suatu aset, dalam hal ini USD/IDR bergerak turun, atau rupiah akan menguat.
Rupiah kini berada di area resisten Rp 14.590 hingga Rp 14.610/US$, jika mampu kembali ke bawahnya ada peluang untuk menguat ke 14.560/US$. Jika level tersebut dilewati, maka rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.520/US$.
Sebaliknya, jika resisten ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.660/US$, sebelum menuju Rp 14.700/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
