Analisis Teknikal

Ada 3 Gagak Hitam, Waspada! Tanda Sial Buat IHSG

Putra, CNBC Indonesia
12 April 2021 12:46
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia -Dibuka menguat di jalur hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin (12/4/2021), di tengah pengakuan pejabat China bahwa vaksin mereka--yang banyak dipakai di Indonesia--kurang efektif melawan virus Covid-19.

IHSG dibuka hijau 0,17% ke level 6.080,79 tetapi berbalik melemah pada pukul 09:00, dan mengakhiri sesi pertama dengan koreksi 1,34% (81,15 poin) menjadi 5.989,057. Menurut data perdagangan, sebanyak 140 saham menguat, 348 tertekan dan 140 lainnya flat.

Transaksi bursa sedikit ramai dengan 10 miliaran saham diperdagangkan, sebanyak 679.000-an kali. Namun, nilai transaksi bursa menyusut menjadi Rp 5,28 triliun, atau jauh dari nilai transaksi di periode awal Januari yang menyentuh Rp 12 triliun (pada sesi 1 saja).

Koreksi terjadi di tengah munculnya kabar bahwa vaksin di China tidak memiliki tingkat perlindungan yang tinggi terhadap virus Covid-19. Padahal, sekitar 60% vaksin yang dipakai pemerintah Indonesia dalam program vaksinasi saat ini merupakan produksi China.

Direktur Pusat Pengendalian Penyakit China Gao Fu mengakui bahwa efektivitas vaksin besutan Negeri Panda tersebut saat ini masih rendah, dan pihaknya menjajaki metode pencampuran vaksin untuk memperkuatnya.

"Tidak memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi," tutur dia dalam konferensi pers pada Minggu malam waktu setempat, di Chengdu. Dia mengakui pihaknya secara resmi masih menjajaki kemungkinan penggunaan vaksin dengan metode berbeda, seperti eksperimen mRNA yang banyak digunakan di Negara Barat.

Dari dalam negeri, investor memantau data penjualan ritel Indonesia bulan Februari. Hingga bulan Januari, penjualan ritel sudah negatif selama 14 bulan beruntun dan pada Februari anjlok 16,4% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Bank Indonesia (BI) memprediksi penjualan ritel Indonesia masih akan mengalami kontraksi di bulan Februari, bahkan sedikit lebih parah, 16,5%. Di sisi lain, ekspektasi peningkatan penjualan ritel dan konsumsi masyarakat memudar setelah pemerintah melarang aktivitas mudik, yang selama ini memicu peningkatan konsumsi masyarakat di daerah.

Analisis Teknikal

Teknikal IHSGFoto: Tri Putra/CNBC Indonesia
Teknikal IHSG

 

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terdepresiasi.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.050. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.940.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 35 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh jual akan tetapi RSI terkonsolidasi turun setelah sebelumnya menyentuh level jenuh beli yang menunjukkan indeks berpotensi lanjut melemah.

Indikator candlestick juga sudah membentuk pola tiga gagak hitam alias three black crow yang ditunjukkan dengan tiga candlestick merah beruntun yang menunjukkan potensi IHSG untuk lanjut terkoreksi sangat terbuka.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah dan kembali melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi turun.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular