
Amsyong! IHSG Makin Terperosok, Tinggalkan Level 6.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelan penutupan sesi I, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakain parah. Dibuka hijau 0,17% ke level 6.080,79, tapi ada pukul 11:18 WIB perdagangan sesi pertama IHSG malah balik terdepresiasi 1,17% ke level 5.999,07 pada perdagangan Senin (12/4/21).
Kinerja IHSG kembali ke level 5000-an pada saat pemerintah mengeluarkan kebijakan pengusaha wajib membayar Tunjangan Hari Raya (THR) karyawan full.
Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 5,06 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 266 miliar di pasar reguler.
Pagi ini sebenarnya, ada kabar baik dari pemerintah mewajibkan pengusaha membayar Tunjangan Hari Raya (THR) secara penuh (full) kepada para pekerja. Artinya, untuk tahun ini THR tidak boleh dicicil oleh pengusaha dan ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, Pemerintah sudah memberikan banyak stimulus kepada perusahaan untuk mempertahankan kegiatan usahanya yang terdampak pandemi Covid-19. Oleh karenanya, perusahaan wajib memberikan THR kepada pelaku usaha.
"Kami butuh komitmen pengusaha untuk membayar THR secara penuh dan tepat waktu ke pekerja atau buruh," jelas Ida dalam konferensi pers THR 2021, Senin (12/4/2021).
Menurutnya, keputusan yang diambil ini setelah Pemerintah melakukan diskusi dengan Tripartit, Dewan Pengupahan Nasional dan serikat buruh. Sehingga didapatkan kesepakatan bahwa THR untuk tahun ini tidak boleh dicicil.
Pembayaran THR kepada pekerja atau buruh juga dilakukan paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri. Pengusaha yang tidak mampu bayar dalam batas waktu yang ditentukan tersebut boleh melakukan pembayaran THR H-1 Lebaran dengan ketentuan.
"Pengusaha tidak mampu bayar THR lakukan dialog dengan buruh untuk sampai kesepakatan yang dibuat secara tertulis dengan syarat paling lambat dibayar sehari sebelum hari raya," tegasnya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000