Analisis Broker

Yield Obligasi AS Turun, IHSG Pede Bisa Menguat Lagi!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 April 2021 08:49
IHSG (Rengga Sencaya, Detikcom)
Foto: IHSG (Rengga Sencaya, Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang kembali melaju di zona hijau setelah kembali bangkit ke level psikologis 6.000 pada perdagangan Selasa kemarin (6/4/2021).

IHSG finis di teritori positif dengan penguatan 0,54% ke level 6.002,77 poin dengan nilai transaksi kemarin mencapai Rp 9,31 triliun dengan frekuensi sebanyak 941.515 kali meskipun, pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 98,83 miliar.

Pengamat pasar saham MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, IHSG berpeluang kembali melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini.

Sentimen kenaikan sejumlah harga komoditas seperti minyak sebesar 0,75%, CPO 1,87%, nikel 3,16% emas dan timah masing-masing 1,19% dan 2,34% akan mendorong penguatan IHSG di tengah penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat tenor 10 tahun sebesar -3.72%

"IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 5.953 - 6.064," kata Edwin Sebayang, Rabu (7/4/2021).

Sementara itu, secara teknikal, BNI Sekuritas menilai, IHSG saat ini menunjukkan momentum bearish. Hal ini didukung sejumlah indikator seperti Stochastic netral, candle inside bar, MACD bearish.

BNI Sekuritas melanjutkan, fase distribusi dan trend bearish jika IHSG kembali ditutup di bawah 6.157, trend volume menurun, penutupan di bawah 6.008 (5 Day MA).

Namun, jika IHSG ditutup di bawah 6.157, lIHSG berpeluang menuju target 6.058 DONE/6 000 DONE/5.953 DONE/5.890.

"Selama di tutup di atas 5.892, berpeluang menuju 6.052/6.157," ungkap BNI Sekuritas.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular