
Red Alert! IHSG Ambruk 2% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia -Dibuka di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi parah pada pembukaan perdagangan sesi kedua Rabu (31/3/2021), di tengah serbuan sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. IHSG dibuka di sesi 2 terkoreksi amat parah 2,22% menjadi 5.938,04.
Nilai transaksi bursa terhitung tipis, yakni sebesar Rp 6,1 triliun, sedangkan investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) Rp 541 miliar di pasar reguler.
Saham yang dilego adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 252 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 201 miliar.
Koreksi di bursa nasional terjadi menyusul kombinasi sentimen negatif dari dalam dan luar negeri yang menyergap bursa secara bersamaan. Sentimen negatif dari dalam negeri muncul dari wacana pengurangan investasi saham dan reksa dana BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek).
Diketahui BPJS merupakan salah satu investor institusi raksasa sehingga apabila porsi investasi dikerdilkan berpotensi adanya arus uang keluar dari pasar modal dalam jumlah yang lumayan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan rencana pengurangan investasi tersebut dalam rapat dengar pendapat bersama Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan dan Komisi IX DPR. Langkah ini dilakukan dalam rangka Asset Matching Liabilities (ALMA) Jaminan Hari Tua (JHT). Ada tiga strategi yang disampaikan BP Jamsostek.
"Pertama, strategi investasi dengan melakukan perubahan dari saham dan reksa dana ke obligasi dan investasi langsung sehingga bobot instrumen saham dan reksa dana semakin kecil," jelas Anggoro, Selasa (30/3/2021).
Sementara itu, risiko pelarian modal (capital outflow) kian membayang tekanan jual sejalan dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) bertenor 10 tahun ke posisi tertinggi selama 14 bulan yakni di level 1,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500