Jual Segambreng Menara, Saham ISAT Melesat saat IHSG Merah

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
31 March 2021 10:50
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Ahmad Abdulaziz Al-Neama
Foto: Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Ahmad Abdulaziz Al-Neama

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) melesat pada perdagangan sesi I Rabu (31/3/2021), setelah rumor penjualan ribuan menara Indosat terjawab pada hari ini, di mana Indosat resmi menjual 4.200 menaranya ke PT PID Menara AssetCo (Edge Point).

Saham ISAT melesat 2,8% ke level harga Rp 6.425/unit pada perdagangan sesi I hari ini. Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham ISAT pagi ini mencapai Rp 32,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 5 juta lembar saham.

Investor asing pun memburu saham ISAT sebanyak Rp 864 juta di pasar regular pada perdagangan pagi hari ini.

Selama sepekan terakhir, saham ISAT telah melesat hingga 2,85% dan dalam sebulan terakhir sudah melesat hingga 13,45%. Adapun secara year-to-date (YTD), saham ISAT melesat 25,25%.

Sebelumnya, ada rumor yang menyatakan bahwa Indosat akan menjual sebanyak 4.200 menaranya. Ketika rumor tersebut berhembus, saat itu belum ada perusahaan yang diindikasi sebagai pembeli menara Indosat tersebut.

Namun pada hari ini, rumor tersebut akhirnya terungkap, di mana Indosat telah menetapkan PT EPID Menara AssetCo sebagai pembeli dari 4.200 menara telekomunikasi yang dilegonya dengan nilai penjualan mencapai US$ 750 juta atau setara dengan Rp 10,50 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dan menjadi transaksi terbesar di Asia saat ini.

PID Menara AssetCo merupakan anak perusahaan dari Edge Point Singapura di Indonesia, yang dimiliki sepenuhnya oleh Digital Colony yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat.

President Director & CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama mengatakan penjualan menara tersebut merupakan bagian dari strategi turn around Indosat Ooredoo, yang telah memfokuskan kembali bisnis pada produk dan layanan digital serta berupaya menciptakan nilai yang optimal dari infrastrukturnya.

"Penjualan ini akan membuka permodalan untuk membangun momentum pertumbuhan Indosat Ooredoo yang solid melalui peningkatan lebih lanjut pada kinerja jaringannya dan peluncuran solusi-solusi digital baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan pengalaman pelanggan," kata Ahmad dalam siaran persnya, Rabu (31/3/2021).

Ahmad menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut menandai penjualan ketiga dan terakhir dari aset portofolio menara milik perusahaan sehingga Indosat akan menuju model aset yang lebih ramping dan fokus yang lebih besar dalam menghadirkan layanan digital seluler untuk pelanggannya.

Edge Point Indonesia dinyatakan sebagai pemenang tender dari proses tender kompetitif.

Transaksi ini diharapkan selesai pada kuartal 2 tahun 2021, dengan tunduk pada persyaratan umum, termasuk persetujuan pemegang saham dari Indosat Ooredoo pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang direncanakan diadakan pada tanggal 6 Mei 2021 mendatang.

Indosat akan menyewa kembali menara-menara tersebut untuk jangka waktu 10 tahun untuk memenuhi persyaratan yang berlaku.

CEO Edge Point Group Suresh Sidhu mengatakan kesepakatan ini adalah salah satu yang terbesar di Asia dan memperkuat posisi perusahaan sebagai penyedia menara terkemuka di Indonesia.

"Kami sangat senang dapat semakin memperkuat kemitraan strategis kami dengan Indosat Ooredoo, yang telah berkembang selama beberapa tahun. Penambahan 4.200 menara ke dalam portofolio kami akan membantu menciptakan nilai yang signifikan bagi semua pemangku kepentingan kami," kata dia.

Untuk diketahui JPMorgan bertindak sebagai penasihat keuangan perusahaan selama transaksi berlangsung.

Sebagai catatan, Digital Colony telah menjadi pemain aktif dalam konsolidasi infrastruktur telekomunikasi di Asia dan Edgepoint dapat mengumpulkan 20.000 hingga 50.000 menara dalam 5 hingga 7 tahun ke depan.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jor-joran Genjot Bisnis, Indosat Sudah Habis Rp 9,5 T di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular