
Margin Call Bisa Sistemik Seperti 2008 atau Hanya Sesaat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Paman Sam dibuat heboh kemarin. Bank-bank raksasa global kemungkinan akan merugi hingga mencapai US$ 6 miliar akibat kejatuhan Archegos Capital, menurut sumber yang familiar akan hal ini.
Fenomena ambruknya Archegos Capital ini terjadi setelah perseroan tidak bisa memenuhi kewajibanya. Archegos Capital disebutkan memegang posisi sebesar US$ 50 miliar padahal hanya memiliki aset sebesar US$ 10 miliar. Sisa US$ 40 miliar biasanya didapatkan melalui pinjaman (leverage).
Akibat hal ini institusi finansial asal Jepang Nomura dan Credit Suisse asal Swiss melaporkan potensi kerugian akibat meminjamkan Archegos untuk perdagangan produk derivatif saham yang menyebabkan saham perbankan global ambruk.
Saham Morgan Stanley ambruk 2,6%, Goldman Sachs turun 1,7%, Nomura tumbang 16,3% yang merupakan rekor penurunan terbesar dalam sehari, sementara itu Credit Suisse ambles 14%. Selain itu Deutsche Bank juga terdepresiasi 5% dan UBS anjlok 3,8%.
Koreksi saham perbankan terjadi setelah Archegos tidak bisa memenuhi margin call sehingga bank tersebut terpaksa menjual posisi Archegos capital untuk menutupi hutang Archegos yang akhirnya dijual paksa dan menyebabkan bank berpotensi merugi.
Investment Bank terbesar di Jepang, Nomura menyebut bahwa perseroan berpotensi untuk merugi hingga US$ 2 miliar, sementara itu Credit Suisse mengatakan gagal bayar margin call ini akan menyebabkan kinerja keuangan kuartal pertama perseroan akan jelek.
Sumber yang mengetahui akan hal ini menyebutkan bahwa Credit Suisse berpotensi merugi US$ 1 miliar, sementara sumber lain menyebutkan CS berpotensi rugi hingga US$ 4 miliar.
Hal ini membuat para pelaku pasar takut akan terjadi domino effect dimana ketika suatu perbankan merugi parah dan akhirnya gagal bayar ini akan merembet ke bank-bank lain dan terjadi rush money oleh nasabah yang takut uangnya hilang dan akhirnya banyak perbankan yang akan tumbang.
Akan tetapi sepertinya ketakutan ini masih belum akan terjadi mengingat meskipun kerugian yang diterima Nomura dan Credit Suisse nominalnya sangat jumbo, apabila dibandingkan dengan aset perusahaan, kerugian ini akan terlihat kerdil.
Tercatat Nomura memiliki aset sebesar US$ 399 miliar dan bahkan pada tahun pandemi 2020 sekalipun masih mampu membukukan keuntungan US$ 1,9 miliar. Sedangkan Credit Suisse juga memiliki aset yang tak kalah raksasa yakni sebesar US$ 855 miliar dan membukukan keuntungan sebesar US$ 5,1 miliar di tahun 2020.
Selain itu perbankan lain juga selamat akan hal ini dan tidak merugi sama sekali. Dampak finansial terhadap bank raksasa AS Goldman Sachs disebut sangatlah kecil bahkan tidak terasa, ujar seorang sumber yang mengetahui akan hal ini.
Morgan Stanley yang juga menjual paksa saham Archegos sebesar US$ 4 miliar juga disebut tidak menerima kerugian yang berarti.
Deutsche Bank juga mengungkapkan bahwa perbankan global tersebut mengurangi eksposur resiko posisi Archegos sehingga tidak merugi banyak dalam kasus jual paksa ini bahkan disebut Deutsche Bank tidak akan merugi sama sekali.
Melihat hal-hal tersebut maka kecil kemungkinan kasus margin call Archegos kali ini akan merambat dan menyebabkan krisis keuangan global seperti yang terjadi di tahun 2008.
Sentimen tersebut tampaknya tidak terlalu berpengaruh ke bursa saham AS. Dow Jones Future saat ini terpantau bergerak di zona hijau naik 0,2% ke level 33.096.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengenal Margin Call, Bikin Geger Pasar Keuangan AS