Kilang Minyak Balongan Meledak, Saham ELSA dkk Cenderung Lesu

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
30 March 2021 10:35
Kebakaran Kilang Minyak Balongan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kebakaran Kilang Minyak Balongan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten energi minyak dan gas bumi (migas) mulai bergeliat pada perdagangan awal sesi I Selasa (30/3/2021). Namun, pergerakan saham migas cenderung kurang bergairah pada pagi hari ini

Terbakarnya kilang minyak di kilang Pertamina Balongan, Indramayu hanya mempengaruhi sedikit pergerakan sahamnya pada awal perdagangan pagi hari ini. Namun selang setengah jam setelah pasar dibuka, saham migas cenderung melemah.

Simak pergerakan saham minyak dan gas bumi (migas) pada perdagangan sesi I pukul 09:15 WIB hari ini.

Berdasarkan data di atas, saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menduduki posisi pertama penguatan saham migas pada perdagangan awal sesi I hari ini. Saham RAJA melesat 2,52% ke level Rp 244/unit pada pukul 09:15 WIB.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham RAJA sudah mencapai Rp 6 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 27 juta lembar saham. Namun, investor asing tercatat melepas saham RAJA sebanyak Rp 114 juta di pasar reguler pada hari ini.

Selanjutnya di posisi kedua terdapat saham PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) yang menguat 1,67% ke posisi Rp 61/saham pada pagi hari ini.

Tercatat nilai transaksi saham WOWS sudah mencapai Rp 6 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 104 ribu lembar saham.

Sementara untuk saham PT Elnusa Tbk (ELSA), yang tentunya terkait dengan terbakarnya kilang minyak Pertamina di Balongan, pada pagi pukul 09:15 WIB, sahamnya masih menguat 0,55% ke Rp 364/unit. Namun selang 30 menit setelah pasar dibuka, sahamnya cenderung melemah.

Adapun nilai transaksi saham ELSA sudah mencapai Rp 624 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1 juta lembar saham. Investor asing juga melepas saham ELSA sebanyak Rp 9,2 juta di pasar reguler pada pagi hari ini.

Sebelumnya, kebakaran melanda kilang minyak milik Pertamina Balongan di Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3/2021) pukul 00.45 dini hari.

Pertamina sendiri belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya ledakan. Namun, perusahaan minyak milik negara itu memastikan ledakan bukan berasal dari kilang melainkan tangki minyak.

Pasca insiden, Pertamina melakukan normal shutdown kepada kilang tersebut dan dilakukan pengendalian arus minyak dan perluasan pencegahan kebakaran untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Pertamina telah menyiapkan tempat untuk evakuasi dan pengungsian sementara bagi warga sekitar di GOR Perumahan Bumi Patra dan Pendomo Kabupaten Indramayu," tulis siaran pers Pertamina.

"Pertamina meminta warga sekitar untuk tetap tenang, dan menjauh dari lokasi kebakaran."

Akibat kejadian ini, perusahaan harus kehilangan produksi sebesar 400.000 barel. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena kondisi bahan bakar masih dalam situasi terkendali.

Bahan bakar akan dipasok dari Kilang Cilacap dan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama yang masing-masing memiliki produksi 300.000 barel dan 500.000 barel per hari.

Terkait dengan kebakaran di Indramayu, belum ada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) soal relasi dampak ini.

Adapun harga minyak mentah dunia masih bergerak dengan mode volatilitas tinggi. Kemarin harga si emas hitam naik 1%, pagi ini Selasa (30/3/2021) harganya turun.

Harga kontrak berjangka Brent melemah 0,32% ke US$ 64,77/barel dan harga kontrak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,28% ke US$ 61,39/barel.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Capex Rp 600 M, ELSA Tambah Alat Produksi & Armada Distribusi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular