Mau Bagi Dividen, Asing Sudah Borong Saham BRI Rp 218 M

Monica Wareza, CNBC Indonesia
25 March 2021 08:07
Gedung Bank BRI
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pukul 14.00 WIB, Kamis (25/3/2021) siang ini. Rapat tahunan tersebut akan dilangsungkan di Kantor Pusat BRI di Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta.

Salah satu agenda yang akan dibahas adalah mengenai penggunaan laba bersih perusahaan sepanjang 2020 lalu. Umumnya laba bersih ini akan dialokasikan sebagai setoran dividen kepada pemegang saham dan sebagai laba ditahan.

Antusiasme pemegang saham untuk pembagian dividen ini tercermin dari ramainya transaksi saham BBRI dalam sepekan terakhir. Dalam periode tersebut asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) di saham tersebut mencapai Rp 218,11 miliar di pasar reguler.

Dalam satu minggu terakhir juga saham ini memang terbilang stagnan, namun harga tertinggi dalam sepekan terakhir di kisaran Rp 4.620-Rp 4.770 per saham.

Sedangkan pada perdagangan kemarin saham BBRI diborong asing mencapai Rp 116,79 miliar di pasar reguler.

Untuk diketahui, sepanjang 2020 BRI membukukan laba bersih sebesar Rp 18,65 triliun. Angka ini mengalami penurunan 45,46% dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 34,37 triliun.

Penurunan laba ini disebabkan karena turunnya pendapatan bunga bersih perseroan juga turun 3% menjadi Rp 79,21 triliun per 31 Desember 2020. Rasio margin pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan juga turun 5,86% pada Desember 2020.

Untuk gambaran saja, untuk dividen yang dibagikan tahun lalu atas kinerja 2019 mencapai Rp 20,6 triliun dan para pemegang saham menerima Rp 168,1 per saham. Angka tersebut merupakan 60% dari laba bersih BRI 2019 yang senilai Rp Rp 34,41 triliun.

Jumlah dividen tahun sebelumnya juga masih terbilang besar yakni senilai Rp 16,2 triliun dengan besaran yang diterima oleh masing-masing pemegang saham adalah senilai Rp 132,2/saham. Dividen pay out ratio pada tahun tersebut adalah 50% dari laba bersih tahun 2018, dengan nilai laba yang diperoleh perusahaan senilai Rp Rp 32,4 triliun.

Secara keseluruhan, terdapat empat agenda yang akan dibahas dalam RUPST Kamis ini, antara lain:

  1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan sejumlah laporan lainnya
  2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2020
  3. Penetapan Remunerasi dan tantiem untuk direksi dan komisaris perusahaan
  4. Penunjukan Akuntan Publik untuk audit laporan keuangan 2021

Sepanjang 2020 kinerja emiten memang cukup terpukul, tak terkecuali BRI. Laba perusahaan turun tajam dibanding dengan periode sebelumnya. Penurunan laba bersih ini terutama terjadi karena adanya restrukturisasi kredit.

"Laba ini kalau dibanding tahun lalu pasti turun, bahkan ada satu bulan kita tidak bukukan laba sama sekali ketika alokasikan resources seluruhnya untuk restrukturisasi melakukan penyelamatan nasabah utama kita yakni UMKM. Alhamdulillah restrukturisasi sudah dilakukan dan tren turun," kata Sunarso, Direktur Utama BRI, dalam paparan virtual, Jumat (29/1/2021).

Sampai akhir kuartal IV-2020 BRI dan grupnya telah menyalurkan kredit Rp 938,37 triliun, atau tumbuh 3,89% yoy (year on year) dari tahun sebelumnya 2019 sampai Desember yakni kredit Rp 903,2 triliun.

Pertumbuhan kredit terjaga dan sehat dengan NPL 2,99% di mana NPL coverage aman dengan pencadangan NPL mencapai 237,73%.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Direktur BRI Pamer Sukses Transformasi Genjot UKM RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular