OJK: Digitalisasi Sektor Jasa Keuangan RI Jadi 'Game Changer'

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
24 March 2021 13:50
Sinergi LPS, Jaga Kepercayaan Nasabah Bank Demi Pemulihan Ekonomi  (CNBC Indonesia TV)
Foto: Sinergi LPS, Jaga Kepercayaan Nasabah Bank Demi Pemulihan Ekonomi (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan terus mendorong terjadinya transformasi digital di sektor jasa keuangan tanah air. Pasalnya, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembangnya industri digital.

Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, peluang tersebut dapat dicapai mengingat saat ini, lebih dari 50 juta rakyat Indonesia adalah kelas menengah atas dan 120 juta penduduk merupakan aspiring middle class atau kelas menengah harapan.

Selain itu, terdapat 83 juta penduduk yang tergolong dalam unbanked population dengan penetrasi internet baru sebesar 67% dan penetrasi smartphone sebesar 60%. Sedangkan, sebanyak 196,7 juta atau 73,7% dari total penduduk Indonesia memiliki akses ke internet.

Tak hanya itu saja, Indonesia berada di peringkat ke-4, setelah Tiongkok, Jepang, dan AS dalam hal jumlah penduduk yang melakukan transaksi jual beli online melalui platform e-commerce. Hal ini setidaknya tercermin dengan adanya kenaikan volume transaksi digital yang tumbuh 37,35% di sepanjang tahun 2020 lalu.

"Di masa pandemi ini, digitalisasi aktivitas ekonomi dan keuangan semakin terakselerasi mengingat pola konsumsi dan kehidupan masyarakat yang berubah secara dinamis menjadi lebih digital-minded," kata Wimboh, saat menjadi pembicara kunci dalam webinar daring, Rabu (24/3/2021).

Oleh sebab itu, menurut Wimboh, transformasi digital di sektor jasa keuangan akan menjadi game changer bagi penyediaan aktivitas keuangan di masyarakat mengingat, akses kepada kredit/pembiayaan akan semakin mudah dan terjangkau dari berbagai lokasi termasuk lokasi yang terpencil.

Selanjutnya, persyaratan administrasi dan dokumentasi lebih mudah dengan jangka waktu pemrosesan yang cepat.

Di sisi lain, saat ini, kondisi perbankan nasional dalam kondisi stabil didukung dengan likuditas yang sangat ample, terlihat dari likuiditas perbankan yang tersedia mencapai Rp2.219 triliun dengan DPK yang tumbuh 10,57% dan LDR a di level 82,5%. Selain itu, kondisi permodalan perbankan atau CAR berada di level 24,5% dengan tingkat NPL gross 3,17% per Januari 2021.

"Kami menaruh perhatian yang tinggi terhadap akselerasi transformasi digital di Indonesia sebagai upaya peningkatan ruang daya saing seiring dengan bergesernya gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang semakin erat dengan penggunaan teknologi termasuk ekspektasi terhadap produk dan jasa keuangan," pungkas Wimboh.

OJK, mendorong sektor jasa keuangan untuk melakukan transformasi digital baik dari proses bisnis, distribution channel sampai dengan struktur kelembagaannya dengan memperluas kesempatan bagi industri jasa keuangan untuk menjalankan aktivitas berbasis digital yang tentunya diiringi dengan implementasi manajemen risiko.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perbankan Akselerasi Layanan Perbankan Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular