Sedang Waktunya IHSG Berat Buat Beranjak Naik, Tetap Waspada

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 March 2021 08:44
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Rabu (24/3/2021) diperkirakan akan kembali menantang dengan sejumlah sentimen yang bakal memberatkan pasar.

Pada perdagangan kemarin, Rabu (23/3/2021), IHSG ditutup pada posisi melemah 0,77% ke 6.252 poin. Pelemahan ini diperkirakan masih akan berlanjut.

Gubernur The Fed Jerome Powell menyebutkan bahwa dirinya mengharapkan inflasi mengalami kenaikan tahun ini. Namun meskipun inflasi mengalami kenaikan tahun ini, namun nilainya tidak akan terlalu besar atau persisten.

Dalam proyeksi perekonomian The Fed, perekonomian diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,5% pada tahun 2021, dan akan menjadi kenaikkan tercepat sejak tahun 1983 silam. Inflasi akan terlihat pada kisaran 2,4% pada tahun ini.

Sejalan dengan itu, dia menyebut The Fed akan mulai melakukan pengurangan pembelian aset setelah mereka yakin bahwa perekonomian telah mengalami kemajuan substansial lebih lanjut, didukung oleh lapangan kerja yang penuh, dan inflasi yang mendekati target Fed yaitu 2%. Namun sebelum itu dilakukan, komunikasi akan dilakukan terlebih dahulu.

Artha Sekuritas mengatakan pada perdagangan hari ini pasar masih akan diberatkan dengan sentimen dari fluktuasi imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat. Adapin yield ini telah turun untuk hari kedua setelah Powell menyampaikan argumennya di depan DPR AS.

Sementara itu dari dalam negeri sekuritas ini menyebut masih minim sentimen penggerak pasar.

MNC Sekuritas memperkirakan indeks masih rawan terkoreksi untuk menuju 6.220-6.240. Waspadai support berikutnya di 6.167, bila IHSG secara agresif menembus area tersebut, maka IHSG mengarah ke 6.000-6.150

Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan Secara teknikal IHSG bergerak gagal bertahan di level support bullish trend dan MA50. Indikasi bergerak tertekan dengan momentum bearish jangka pendek. Indikator MACD kehilangan momentum dengan bergerak flat.

Sehingga IHSG berpotensi kembali tertekan menguji support lower bollinger bands dengan support 6.207 dan resistance 6.295.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular