Gainers-Losers

Beauty & The Beast! Ini 5 Saham Tercuan dan Terburuk Sepekan

tahir saleh, CNBC Indonesia
22 March 2021 07:39
RUPSLB VIVA 15 Maret 2021/Syahrizal Sidik/CNBC
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Berdasarkan data BEI, emiten distributor LPG ESSA melaju kencang dan memuncaki top gainers dengan melesat 18,79% ke Rp 354/saham dan sepekan melesat 61%.

Nilai transaksi emiten milik pengusaha TP Rachmat dan Garibaldi 'Boy' Thohir ini sebesar Rp 178,0 miliar dan sepekan Rp 375 miliar.

Kabar terbaru yakni ESSA menandatangani Nota Kesepahaman tentang Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) untuk Produksi Blue Amonia di Indonesia.

ESSA lewat anak usahanya, PT Panca Amara Utama akan bekerja untuk mengembangkan Produksi Amonia rendah karbon di Indonesia, juga dikenal sebagai Amonia Biru, dengan Japan Oil, Gas dan Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC) dan InstitutTeknologi Bandung (ITB).

Meski mendapat sentimen positif ini, tapi ESSA melaporkan kinerja negatif di 2020. Pendapatan turun 20,91% menjadi US$ 175,51 juta atau setara dengan Rp 2,46 triliun dari sebelumnya US$ 221,91 juta atau Rp 3,11 triliun.

Perusahaan mencatatkan rugi bersih US$ 19,13 juta atau Rp 268 miliar dari laba bersih US$ 2,64 juta atau Rp 37 miliar.

Adapun sentimen bagi VIVA yang masuk Grup Bakrie ialah rencana besar perusahaan tahun ini. VIVA berencana mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun dalam 5 hingga 6 tahun ke depan. Belanja modal atau capex (capital expenditure) tersebut akan difokuskan VIVA untuk membuat konten dan digital.

Presiden Direktur Visi Media Asia, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, belanja modal tersebut rencananya akan dipenuhi dari kas internal perusahaan

"Kami melihat dalam 5-6 tahun ini, VIVA akan investasi capex jumlahnya Rp 1 triliun, khusus buat konten dan digital," kata Anin Bakrie, dalam jumpa pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Senin (15/3/2021).

Selain itu, pemegang saham VIVA menyetujui rencana penjualan sebanyak 39% saham perseroan di PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), induk PT Cakrawala Andalas Televisi (CATV) sebagai perusahaan pengelola ANTV, kepada Reliance Capital International Limited (RCIL).

Hal ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) VIVA yang diselenggarakan pada Senin (15/3/2021). Jumlah saham yang dilepas tersebut setara dengan 15,29 miliar saham.

Reliance Capital International Limited (RCIL) adalah pihak yang disetujui kreditur untuk melaksanakan jual beli saham tersebut. Penjualan saham MDIA tersebut dilakukan dengan nilai US$ 171,8 juta, setara dengan Rp 2,43 triliun atau Rp 158 per saham.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular