
Saham BRMS Ngamuk! BACA-TBIG Ambruk Jadi Top Losers

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terbenam di zona merah sejak pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menutup pekan dengan menghijau di penghujung sesi II. IHSG ditutup naik tipis 0,13% ke posisi 6.356,16 pada penutupan sesi II perdagangan, Jumat (19/3/2021).
Menurut data BEI, ada 176 saham naik, 295 saham merosot dan 168 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,67 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,57 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 480,77 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 33,05 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (19/3).
Top Gainers
Surya Esa Perkasa (ESSA), saham +18,79% Rp 354, transaksi Rp 178,0 M
Bumi Resources Minerals (BRMS), +12,05% Rp 93, transaksi Rp 166,9 M
Soechi Lines (SOCI), +9,73% Rp 248, transaksi Rp 40,0 M
Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), +6,77% Rp 13.800, transaksi Rp 142,4 M
Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), +6,60% Rp 1.535, transaksi Rp 416,0 M
Top Losers
Bank Capital Indonesia (BACA), saham -6,92% Rp 605, transaksi Rp 58,3 M
Era Mandiri Cemerlang (IKAN), -6,73% Rp 97, transaksi Rp 8,4 M
MegaPower Makmur (MPOW), -6,67% Rp 84, transaksi Rp 12,0 M
Sarana Meditama Metropolitan (SAME), -6,05% Rp 466, transaksi Rp 127,4 M
Tower Bersama Infrastructure (TBIG), -4,63% Rp 2.060, transaksi Rp 111,8 M
Menurut data BEI, Emiten distributor LPG ESSA melaju kencang dan memuncaki top gainers dengan melesat 18,79% ke Rp 354/saham. Nilai transaksi emiten milik pengusaha TP Rachmat dan Garibaldi 'Boy' Thohir ini sebesar Rp 178,0 miliar.
Kabar terbaru yakni ESSA menandatangani Nota Kesepahaman tentang Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) untuk Produksi Blue Amonia di Indonesia.
ESSA lewat anak usahanya, PT Panca Amara Utama akan bekerja untuk mengembangkan Produksi Amonia rendah karbon di Indonesia, juga dikenal sebagai Amonia Biru, dengan Japan Oil, Gas dan Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC) dan InstitutTeknologi Bandung (ITB).
Selain ESSA, emiten tambang Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga melesat menjadi top gainers sebesar 12,05% ke Rp 354/saham.
Saham emiten anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini mencatatkan transaksi sebesar Rp 166,9 miliar. Selain itu, saham BRMS tetap bergerak di zona hijau meski diwarnai aksi beli asing Rp 7,16 miliar.
Sebelumnya, BRMS telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue). Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi emasnya di Palu dan Gorontalo.
Proses rights issue akan dilakukan pada 1-9 April 2021, dengan jumlah saham baru yang diterbitkan sebanyak 22,9 miliar saham dengan harga Rp 70 per saham. Dengan begitu dana segar yang didapatkan dari aksi korporasi ini berkisar Rp 1,6 triliun.
Seperti anak usahanya, BUMI juga menguat 1,64% ke Rp 62/saham. Nilai transaksi BUMI sebesar Rp 43,92 miliar.
Sementara, saham bank mini (bank dengan modal inti Rp 1-5 triliun) BACA terjerembap sebagai top losers setelah menyentuh auto rejection bawah (ARB) 6,92% ke Rp 605/saham. Dengan demikian, saham BACA sudah empat hari berturut-turut di zona merah, atau sejak Selasa (16/3).
Ambrolnya saham BACA diikuti dengan 13 saham bank mini lainnya. Saham Bank Maspion (BMAS), misalnya, anjlok 6,94%.
Kemudian, Bank Artha Graha (INPC) ambles 6,92%, Bank Bumi Arta (BNBA) ambruk 6,80%, Bank Jago (SDRA) turun 1,42%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit