
Pantas IHSG Bonyok! Asing Ramai-ramai Lego 5 Saham Blue Chip

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menghijau pada perdagangan Rabu (17/3/2021). IHSG merangkak naik 0,13% ke 6.318,06. Tak bisa bertahan lama, pada pukul 9:43 WIB IHSG sudah anjlok ke zona merah 0,37% ke level 6.286,30.
Transaksi di pasar pada perdagangan hari ini mencapai Rp 1,4 triliun di mana investor asing kembali melakukan aksi beli sebesar Rp 88 miliar di pasar reguler.
Di tengah aksi beli asing di pasar reguler, nyatanya asing masih melepas beberapa saham unggulan yang akhirnya menekan indeks. Berikut saham-saham yang dilepas asing pada perdagangan pagi ini.
Aksi penjualan terbesar dilakukan asing di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilego Rp 33 miliar nilai penjualan ini menyebabkan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua di bursa terkoreksi 1,91%. Kapitalisasi BBRI mencapai Rp 571 triliun.
Selanjutnya ada PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang dilepas Rp 11 miliar yang juga menyebabkan emiten nikel ini terkoreksi 0,66%.
Terpantau emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menjadi sasaran jual asing di mana sahamnya dilepas sebesar Rp 8,7 miliar. Kapitalisasi pasar BBCA mencapai Rp 817 triliun.
Terakhir muncul nama PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di posisi keempat dan kelima yang masing-masing sahamnya dilepas asing sebesar Rp 6,7 miliar dan Rp 5,1 miliar.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/3/2021), menyusul berbaliknya pertumbuhan penjualan ritel Februari menjadi minus 3%. Namun, angka penjualan Januari direvisi naik menjadi sebesar 7,6% dari angka permulaannya sebesar 5,3%.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 129 poin (+0,4%) ke 32.825,95 sementara S&P 500 ditutup melemah 0,2% ke 3.962,71 setelah sempat menyentuh rekor tertinggi baru di tengah perdagangan. Nasdaq menguat sekitar 0,1% ke level 13.471,57.
Pelaku pasar khawatir imbal hasil (yield) obligasi pemerintah (US Treasury) bakal meninggi.Yieldobligasi tenor 10 tahun tersebut bertengger di level 1,62%, sedikit menguat dibandingkan dengan posisi Senin pada 1,61%.
Oleh karenanya, mereka menanti kepastian kebijakan moneter dan proyeksi inflasi Federal Reserve (The Fed) yang menggelar Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Meeting Committee/FOMC), diikuti pidato singkat dari bos bank sentral AS Jerome Powell.
"Pasar akan sangat mudah terpengaruh oleh kata-kata yang ada," tutur Rick Rieder, Direktur Investasi Pasar Surat Utang BlackRock, sebagaimana dikutipCNBC International. "Jika dia tak berkata apa-apa, pasar akan terpengaruh. Jika dia banyak bicara, maka pasar akan tergerak."
Jika imbal hasil meningkat, maka ekspektasi kupon obligasi di pasar primer pun meningkat yang bakal memicu kenaikan beban pembiayaan bagi emiten obligasi dan menekan kinerja keuangannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500