Analisis Teknikal

Masih Galau, IHSG Kayaknya Mau 'Nyamping' Dulu Sesi 2

Putra, CNBC Indonesia
16 March 2021 13:02
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua kali masuk zona merah,Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di jalur hijau pada perdagangan sesi pertama Selasa (16/3/2021), di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

IHSG dibuka terapresiasi 0,36% ke 6.347,18 dan berakhir di level 6.331,35 pada penutupan sesi pertama, atau menguat 0,11% (7,1 poin). IHSG sempat melemah beberapa menit usai pembukaan dan jelang pukul 10:00 mantap berbalik ke zona hijau.

Menurut data RTI, sebanyak 160 saham menguat, 290 tertekan dan 172 lainnya flat. Transaksi bursa kembali meningkat dengan 12 miliar saham diperdagangkan, sebanyak 803.000-an kali. Namun, nilai transaksi bursa masih terbatas yakni sebesar Rp 6,5 triliun, atau jauh dari nilai transaksi di periode awal Januari yang menyentuh Rp 12 triliun (pada sesi 1 saja).

Investor asing kembali melakukan aksi jual di hari kedua perdagangan pekan ini, dengan nilai penjualan bersih (net sell) Rp 108,8 miliar di pasar reguler

Hari ini, pelaku pasar berada di masa jeda untuk menunggu keputusan bank sentral nasional (Bank Indonesia) dan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan menggelar rapat penentuan suku bunga acuan besok.

Kontrak berjangka (futures) indeks saham AS cenderung flat pada pagi hari ini, setelah Dow Jones dan S&P. Kontrak futures Dow Jones melemah 24 poin, kontrak serupa S&P 500 surut 0,04%, sementara kontrak Nasdaq 100 menguat 0,07%.

Tidak ada agenda ekonomi yang cukup signifikan di dalam negeri untuk menggerakkan peta psikologi pasar hari ini. Oleh karena itu, transaksi pasar saham cenderung sepi dengan arah penguatan yang terbatas.

Analisis Teknikal

Teknikal IHSGFoto: Teknikal IHSG
Teknikal IHSG

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.

Untuk mengubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.350. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.300.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 55 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli ataupun jenuh jual sehingga pergerakan indeks cenderung netral alias sideways.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas atas dan mulai menyempit, maka pergerakan selanjutnya cenderung terbatas. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang netral.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular