Masih Pagi, Trio Saham Bank Kakap Ramai Diborong Asing!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
15 March 2021 09:52
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga saham bank besar termasuk menjadi saham paling banyak diborong asing pada awal perdagangan pagi ini, Senin (15/3). Tiga bank tersebut, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Aksi borong asing pagi ini tercatat tidak serta-merta mendorong saham-saham tersebut ke zona hijau.

Berikut lima saham yang mencatatkan aksi beli bersih (net buy) asing tertinggi pagi ini, pukul 09.10 WIB.

  1. Adaro Energy (ADRO), saham +1,24%, ke Rp 1.225, net buy Rp 4,2 M

  2. Bank Mandiri (BMRI), -0,37%, ke Rp 6.700, net buy Rp 2,7 M

  3. Bank Central Asia (BBCA), -0,15%, ke Rp 33.775, net buy Rp 2,7 M

  4. Bank Negara Indonesia (BBNI), +0,41%, ke Rp 6.175, net buy Rp 2,5 M

  5. Semen Indonesia (SMGR), +0,44%, ke Rp 11.475, net buy Rp 2,1 M

Menurut data BEI, emiten batu bara ADRO menjadi saham yang paling dikoleksi asing pagi ini dengan nilai Rp 4,2 miliar. Dengan beli asing ini, saham emiten milik pengusaha Garibaldi 'Boy' Thohir ini naik 1,24% ke posisi Rp 1.225/saham.

Pada laporan tahunan tahun 2020, laba bersih ADRO tercatat merosot 63,64% menjadi US$ 146,93 juta dari Rp 404,19 juta dari tahun sebelumnya.

Tahun lalu, ADRO memproduksi 54,53 juta ton batu bara, atau turun 6% year-on-year (yoy) dan sedikit melebihi panduan yang ditetapkan sebesar 52-54 juta ton.

Adapun volume penjualan batu bara tercatat mencapai 54,14 juta ton, atau turun 9% yoy. Sementara itu nisbah kupas tahun 2020 tercatat 3,84 kali, lebih rendah daripada panduan yang ditetapkan sebesar 4,30 kali, akibat cuaca yang kurang baik hampir di sepanjang tahun.

Manajemen perusahaan menyatakan untuk ringkasan panduan Adaro Energy 2021 yakni produksi batu bara ditargetkan 52 juta ton - 54 juta ton, nisbah kupas 4,8 kali, EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) operasional US$ 750 juta - US$ 900 juta atau setara dengan Rp 11-13 triliun.

Kemudian, ada saham bank pelat merah BMRI yang diborong asing Rp 2,7 miliar. Namun, aksi beli asing tersebut tak mampu mengerek saham BMRI. Alhasil saham ini ambles 0,37% ke Rp 6.700.

Setali tiga uang, saham bank dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di bursa BBCA dikoleksi asing Rp 2,7 miliar pagi ini. Tapi, aksi beli tersebut juga tak mampu menempatkan saham BBCA ke zona hijau, setelah ambles 0,15% ke Rp 33.775/saham.

Seperti bank pelat merah sebelumnya, BBNI juga sudah ramai dibeli asing sebesar Rp 2,5 miliar. Dengan beli asing ini, saham BBNI naik tipis 0,41% ke Rp 6.175/saham.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Optimisme Pasar Domestik, Net Buy Asing Tembus Rp 3,97 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular