
Asyik! Bank Global Ini Bagi-bagi Bonus, CEO-nya Dapat Rp123 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank asal Jerman, Deutsche Bank, membayar bonus kepada Chief Executive-nya yakni Christian Sewing sebesar 7,4 juta euro atau setara U$ 8,8 juta (sekitar Rp 123 miliar, kurs Rp 14.000/US$) pada tahun 2020.
Jumlah pembayaran bonus ini meningkat 46% dari tahun sebelumnya, karena bank yang berbasis di Frankfurt, Jerman dan tercatat di dua bursa utama dunia Frankfurt Stock Exchange dan New York Stock Exchange (NYSE) ini berhasil memperoleh keuntungan setelah bertahun-tahun tekor.
CNBC International melaporkan, jumlah bonus yang dibayarkan kepada seluruh pegawai bank juga naik 29%. Bank terbesar di Jerman itu juga memberi penghargaan kepada staf setelah terjadi peningkatan bisnis perdagangan saham (trading) akibat pandemi. Sebagai informasi, salah satu lini bisnis Deutche adalah mendapatkan fee dari perdagangan saham global.
Dalam laporan tahunan bank tersebut, Deutsche juga mengatakan pendapatan perusahaan akan "sedikit lebih rendah" tahun ini.
Tahun lalu menandai tonggak penting bagi Sewing, yang mengambil jabatan CEO sejak tahun 2018 untuk mengubah Deutsche setelah rentetan persoalan bank ini, mulai dari kegagalan peraturan internal yang memalukan dan mahal, termasuk kerugian atau ganti rugi terkait dengan skandal pencucian uang.
Bank ini telah kehilangan 8,2 miliar euro atau setara Rp 139 triliun (kurs Rp 17.000/euro) selama 10 tahun terakhir. Laba bersih Deutsche yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham untuk tahun 2020 adalah mencapai 113 juta euro atau Rp 1,9 triliun, dibandingkan dengan kerugian tahun 2019 sebesar 5,7 miliar euro atau Rp 97 triliun pada tahun 2019.
Lonjakan pendapatan perbankan investasi ini mampu mengimbangi kinerja yang lebih lemah dari lini bisnis lainnya.
Kenaikan jumlah bonus menjadi 1,9 miliar euro atau Rp 32 triliun itu membawa perusahaan yang didirikan sejak 1870 ini ke level yang sama dengan kondisi tahun 2018 setelah penurunan tahun lalu.
Deutsche membagikan bonus karena pekerja di call center melakukan mogok massal karena tuntutan upah yang lebih tinggi. Beberapa dari pekerja itu berpenghasilan sedikitnya 12 euro per jam (Rp 204.000), menurut serikat pekerja bank tersebut.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beda dengan Asia, Bursa Eropa Dibuka Meriah di Awal Pekan!