
Dolar AS Sedang Babak Belur, Saatnya Rupiah Melesat

Secara teknikal, rupiah kini berada di atas rerata pergerakan (moving average/MA) 200, sebelumnya juga sudah melewati MA 50 (garis hijau), dan MA 100 (garis oranye). Artinya rupiah kini bergerak di atas 3 MA sehingga tekanan menjadi semakin besar.
Meski demikian, Selasa (9/3/2021) rupiah yang disimbolkan USD/IDR membentuk pola Shooting Star. Pola ini merupakan sinyal pembalikan arah, artinya USD/IDR berpotensi bergerak turun dengan kata lain rupiah berpeluang menguat.
Potensi penguatan rupiah diperbesar oleh indikator stochastic berada di wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang sudah berada di wilayah overbought dalam waktu yang cukup lama membuka ruang bangkitnya rupiah.
Resisten masih berada di kisaran kini berada di kisaran Rp 14.400 - 14.425/US$. Selama tertahan di bawahnya, rupiah berpeluang menguat ke support yang berada di kisaran Rp 14.330 - 14.280/US$ (kisaran MA 200). Hanya penembusan di di bawah level tersebut yang dapat mengurangi tekanan bagi rupiah, dan membuka peluang bangkit lebih jauh.
Sementara jika resisten ditembus, maka rupiah berisiko jeblok menuju Rp 14.500/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
