
Wall Street Bergairah, Semoga Besok IHSG Anti Merah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada awal perdagangan hari ini. Kencangnya sentimen positif membuat investor di bursa saham New York bergairah.
Pada Kamis (11/3/2021), tiga indeks utama di Wall Street dibuka menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,33%, S&P 500 bertambah 0,71%, dan Nasdaq Composite terangkat 1,53%.
Berbagai sentimen positif menyelimuti Wall Street. Pertama, House of Representatives menyetujui paket stimulus yang diajukan pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden senilai US$ 1,9 triliun.
Sebanyak US$ 400 miliar dari paket tersebut adalah untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Nilainya US$ 1.400 untuk warga berpenghasilan di bawah US$ 75.000/tahun atau pasangan dengan penghasilan gabungan di bawah US$ 150.000/tahun. Ada pula US$ 350 miliar untuk membantu pemerintah daerah untuk penganganan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) termasuk distribusi vaksin.
"Cek (BLT) dalam perjalanan," cuit Biden melalui akun Twitter @POTUS.
Kedua, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bergerak turun. Pada pukul 16:35 WIB, yield US Treasury Bonds tenor 10 tahun turun 2,6 basis poin (bps) menjadi 1,4936%. Penurunan yield akan membuat saham menjadi kembali menarik.
"Yield obligasi pemerintah AS masuk fase konsolidasi, ini melegakan. Ditambah lagi ada optimisme dari vaksinasi anti-virus corona dan orang-orang sudah mulai kembali bekerja. Ini menjadi insentif untuk masuk ke pasar saham," papar Masahiko Loo, Portfolio Manager di AllianceBerstein yang berbasis di Tokyo (Jepang), sebagaimana diwartakan Reuters.
Ketiga, seperti yang disampaikan Loo, pasar tenaga kerja AS terus membaik. Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, jumlah klaim tunjangan pengangguran pada pekan yang berakhir 6 Maret 2021 adalah 712.000, turun dari pekan sebelumnya yang sebanyak 754.000. Klaim 712.000 adalah yang terendah sejak pekan pertama November 2020.
"Pasar kini optimistis. Vaksinasi terus menunjukkan hasil positif dan kita semakin dekat dengan herd immunity," ujar Art Hogan, Chief Market Strategist di National Securities yang berkedudukan di New York (AS), seperti dikutip dari Reuters.
Apabila Wall Street bisa terus bertahan di jalur hijau hingga tutup lapak, maka akan menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Asia esok hari, termasuk Indonesia. Hari ini pasar saham, valas, dan obligasi Tanah Air libur memperingati Isra' Mi'raj, tetapi besok bukan tidak mungkin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah, dan harga obligasi bergerak menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Mengekor Wall Street & Bursa Asia, IHSG Koreksi Hampir 2%