Emas Spot Masih Lanjut Terbang, Kuat di Atas US$ 1.700/Oz

Putra, CNBC Indonesia
11 March 2021 14:50
Gold bars and coins are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany,  August 14, 2019. REUTERS/Michael Dalder
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia pada perdagangan Kamis (11/3/21) menguat 0,46% ke US$ 1.734,18. Harga emas global melanjutkan kenaikanya di atas level US$ 1.700 setelah sebelumnya sempat anjlok ke level US$ 1.681 Senin lalu.

Kenaikan harga emas dunia terjadi setelah yield obligasi (Treasury) AS turun dalam 2 hari beruntun. Pada perdagangan Selasa, yield Treasury tenor 10 tahun turun 5 basis poin, kemudian kemarin turun lagi 2,4 basis poin.

Treasury sama dengan emas merupakan aset aman (safe haven). Bedanya Treasury memberikan imbal hasil (yield) sementara emas tanpa imbal hasil. Dengan kondisi tersebut, saat yield Treasury terus menanjak maka akan menjadi lebih menarik ketimbang emas, sehingga emas menjadi kurang diuntungkan ketika yield Treasury menanjak, sebaliknya saat yield turun maka emas akan mendapat sentimen positif.

Selain itu, stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS) yang sebentar lagi cair juga membantu emas menguat. Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar utama emas untuk terus menanjak.

House of Representative (DPR) AS Rabu waktu setempat sudah meloloskan rancangan undang-undang stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun, dan kini diserahkan ke Presiden Joseph 'Joe' Biden.

Biden diprediksi akan menandatangani rancangan undang-undang tersebut pada hari Jumat, sehingga stimulus fiskal sah cair.

Pada bulan Maret 2020 lalu, pemerintah AS di bawah Presiden ke-45 Donald Trump juga menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 2 triliun guna memulihkan perekonomian AS yang merosot akibat pandemi Covid-19.

Harga emas dunia pun terus menanjak hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu.

Stimulus kali ini masih belum terlihat dampaknya ke emas, sebab ada kekhawatiran dengan digelontorkannya stimulus fiskal maka bank sentral AS (The Fed) ada kemungkinan akan mengurangi stimulus moneternya. Stimulus moneter juga merupakan bahan bakar emas untuk menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Vaksin Beri Harapan, Harga Emas pun Jatuh Terkapar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular