
IHSG Akhirnya Balas Dendam! STI Merosot, KOSPI Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup beragam pada perdagangan Rabu (10/3/2021), setelah data harga produsen China menunjukkan pertumbuhan yang positif, sementara indeks harga konsumen China masih turun pada Februari 2021.
Di barisan zona merah, tercatat indeks Shanghai Composite China ditutup turun tipis 0,05% ke level 3.357,74, KOSPI Korea Selatan ditutup melemah 0,6% ke 2.958,12, dan STI Singapura merosot 0,93% ke 3.079,72.
Sedangkan di barisan zona hijau, tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup naik tipis 0,03% ke level 29,036,56 dan Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 0,47% ke 28.907,52. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berada di barisan zona hijau bursa Asia hari ini.
Indeks acuan pasar saham Republik Indonesia (RI) tersebut melesat 1,05% ke level 6.264,68 sekaligus menjadi leader di bursa Asia hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini mencapai Rp 10,2 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 79 miliar di pasar reguler.
Di China, indeks harga produsen (IHP) pada Februari 2021 mengalami kenaikan dan yang tercepat dalam lebih dari dua tahun.
Secara tahunan (year-on-year/YoY), IHP China naik 1,7% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan IHP ini melebihi ekspektasi ekonom yang diperkirakan sebelumnya naik sebesar 1,5%.
Namun, untuk indeks harga konsumen (IHK) Negeri Tirai Bambu pada Februari 2021 turun 0,2% (YoY) dari periode yang sama pada tahun 2020. Namun angka ini masih sedikit lebih baik dari perkiraan para ekonom yang turun 0,3%.
Sedangkan secara bulanan (month-on-month/MoM) IHK China tumbuh menjadi 0,6% di Februari tahun ini.
Harga produsen China telah menjadi kontributor utama inflasi global dalam beberapa dekade terakhir karena rantai pasokan menjadi lebih terintegrasi.
Pasar internasional masih memantau pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) setelah pengesahan stimulus senilai US$ 1,9 triliun pada Rabu, yang akan diteken oleh Presiden AS Joe Biden pada akhir pekan.
Tidak hanya stimulus, paket tersebut juga menyertakan manfaat tunjangan pengangguran baru senilai US$ 300 per pekan dan program bantuan pengangguran hingga 6 September.
Di Negeri Paman Sam (AS), saham teknologi kembali diburu oleh investor menyusul surutnya kenaikan yield surat utang pemerintah AS. Indeks Nasdaq yang berisi saham teknologi tercatat melesat 3,7% menjadi reli terbaik sejak November.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
