
Saham Teknologi Laku Keras, Nasdaq Dibuka Meroket 2,8%

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melesat pada perdagangan Selasa (9/3/2021), menyusul surutnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah meski masih di level psikologis 1,5%. Saham teknologi pun diborong ramai-ramai.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 74,9 poin (+0,52%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian menjadi 168,55 poin (+0,53%) ke 31,970,99. S&P 500 naik 52,9 poin (+1,38%) ke 3.874,26.
Sementara itu, Nasdaq melesat 353,7 poin (+2,8%) ke 12.962,84. Pelaku pasar memburu saham teknologi yang sudah anjlok dalam. Saham Tesla melesat 6,8%, sementara Apple, Amazon, Microsoft, Netflix dan Alphabet (induk usaha Google) kompak menguat lebih dari 2%.
Aksi buru saham teknologi itu terjadi setelah yield obligasi pemerintah AS berjatuh tempo 10 tahun turun 6 basis poin (bp) ke 1,52%, setelah pada Senin menyentuh angka 1,62%. Hal ini menjadi kabar bagus bagi emiten teknologi yang sudah terkena aksi jual beberapa hari terakhir.
Maklum saja, emiten teknologi dikenal rakus menerbitkan obligasi, yang beban bunganya meningkat ketika imbal hasil naik. Penurunan imbal hasil memberikan alasan bagi pelaku pasar untuk memburu kembali saham teknologi.
"Banyak dari saham teknologi ini yang jenuh jual pada jangka pendek. Oleh karenanya, tidak mengherankan jika mereka mencetak lompatan yang indah," ujar Matt Maley, Kepala Perencana Pasar Miller Tabak, sebagaimana dikutip CNBC International.
Pada perkembangan lain, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) pada Senin mengumumkan bahwa mereka yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 diizinkan berada di ruang tertutup tanpa masker.
Ini memberikan harapan bahwa aktivitas bisnis bisa segera kembali normal setelah vaksinasi dijalankan. AS sejauh ini telah menyuntikkan vaksin terhadap 3 juta orang warganya.s
Secara makro, sentimen masih positif dengan keputusan Senat mengegolkan stimulus US$ 1,9 triliun dan insentif tambahan lainnya Sabtu kemarin. Presiden AS Joe Biden harus meneken paket tersebut akhir pekan ini, jika ingin program tunjangan pengangguran masih berjalan.
Pada Senin, Dow Jones menguat lebih dari 300 poin dipacu optimisme investor terkait dengan pemulihan ekonomi dari pandemi. Bahkan, indeks berisi 30 saham unggulan di AS tersebut sempat melesat hingga 650 poin.
Di bursa AS kemarin, saham siklikal yang mendapat berkah dari pemulihan ekonomi cenderung menguat, seperti saham perbankan, maskapai penerbangan, hingga peritel modern. Indeks S&P 500 surut 0,5% dipicu saham Tesla, PayPal, dan Advanced Micro Devices (AMD). Sementara itu, saham teknologi cenderung melemah sehingga Nasdaq drop 2,4%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Setelah Nasdaq Pecah Rekor, Wall Street Melemah