
Bagaimana Prospek Saham BBNI di 2021, Simak Analisa Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan pasar modal mulai mereda, terbukti dari pergerakan IHSG yang sudah berbalik arah menuju level 6.376 pada penutupan perdagangan Rabu (3/3/2021).
Salah satu saham yang masih mengalami tekanan adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang ditutup melemah di level Rp 6.025 per saham pada perdagangan Selasa.
Saham BBNI bahkan sempat tutrun, dan berada di level terendah yaitu Rp 4.150 pada perdagangan Selasa (14/4/2020). Terkait pergerakan saham BBNI ini, Head of Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, BBNI akhirnya sempat rebound hingga ke level Rp 6.500.
"Sejak rebound BNI itu levelnya di sekitar Rp 6.500-an. Menurut saya dalam jangka pendek kinerja lebih baik bisa kembali ke Rp 6.500. Kalau lebih dari itu, harus melihat makro-ekonomiIndonesia," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Menurutnya, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik maka akan banyak pihak yang membutuhkan pendanaan. Dalam hal ini, bank akan menjadi pihak yang menjadi penopang dari permodalan tersebut.
"Fokus BNI fokus permodalan. Asumsinya vaksinasi tahun ini, semester 2 di saat itu harapanya penyaluran kredit naik lagi. Apalagi pemerintah banyak insentif," imbuhnya.
Menurutnya, valuasi saham BBNI memang paling murah dibanding dengan 4 bank besar lainnya. Namun, bukan berarti BNI tidak punya prospek ke depannya. "Apakah masih punya prospek, modal masih kuat. Bank Buku IV di RI. Ketika ekonomi membaik, BNI pasti akan ikut membaik," ujarnya.
Selanjutnya, Analis NH Korindo, Anggaraksa Arismunandar mengatakan harga saham BNI dalam satu tahun ke depan akan berada di kisaran Rp 7.950per saham.
"Kami menaikkan peringkat BBNI dari menjadi BUY dengan target harga Rp 7.950. Harga target kami mencerminkan price book value 1,24 kali (rata-rata 3 tahun terakhir). Saat ini, BBNI diperdagangkan pada level 1,05 kali," ujar dia dalam laporannya.
Sebagai informasi, Per akhir tahun 2020 nilai buku BBNI berada di angka Rp 5.909/unit sehingga saat ini di harga Rp 5.925/unit, BBNI ditransaksikan dengan valuasi harga dibandingkan dengan nilai buku (PBV) sebesar 1 kali.
Angka ini tentu saja sangat murah mengingat PBV rata-rata di industri perbankan berada di angka 1,7 kali. Bahkan secara historis, BBNI biasanya ditransaksikan di level PBV 1,35 kali yang menunjukkan potensi keuntungan mencapai 35% apabila harga BBNI kembali ke rata-rata PBV historisnya.