Hengkang dari Bursa RI, Begini Kinerja Keuangan Multistrada

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
02 March 2021 15:28
Penandatanganan Akusisi 80% Saham Multistrada oleh Michelin (Foto: ist)
Foto: Penandatanganan Akusisi 80% Saham Multistrada oleh Michelin (Foto: ist)

Jakarta, CBNBC Indonesia - Emiten produsen ban, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) berencana melakukan penghapusan pencatatan saham secara sukarela atau voluntary delisting di Bursa Efek Indonesia. 

Lantas, bagaimana kinerja fundamental emiten ini?

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan unaudited per 30 September 2020, MASA membukukan laba periode berjalan US$ 13,05 juta atau setara dengan Rp 186,76 miliar Kurs US$1 = 14.307), naik 458,51% dari catatan rugi sebesar US$ 3,64 juta atau Rp 52,05 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun total liabilitas perseroan mencapai US$ 224,27 juta atau Rp 3,1 triliun per 30 September 2020, turun sebesar 12,29% dari US$ 255,72 juta tau Rp 3,66 triliun pada 31 Desember 2019.

Sementara itu, pada kuartal III 2020, total ekuitas MASA tercatat naik 6,62% menjadi menjadi US$ 208,32 juta atau Rp 2,98 triliun, dari US$ 195.388.318 atau 2,79 triliun per 31 Desember 2019.

Kemudian, MASA mencatatkan total aset US$ 432,59 juta atau setara Rp 6,19 triliun pada kuartal III 2020, turun 4,10% dari US$ 451,10 juta atau Rp 6,45 triliun pada kuartal IV 2019.

Sebagai informasi, mengacu pengumuman yang disampaikan BEI, manajemen Multistrada menyampaikan informasi delisting sukarela ini melalui surat No. Ref: 0001/FA/MASA/III/21 tanggal 1 Maret 2021 perihal Permohonan Suspensi Perdagangan Saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA).

"Perseroan menyampaikan rencana melakukan voluntary delisting dari Bursa Efek Indonesia dan go private," tulis pengumuman BEI, Selasa (2/3/2021).

Berdasarkan hal tersebut, maka Bursa memutuskan untuk melakukan Penghentian Sementara Perdagangan Efek Perseroan (MASA) di Semua Pasar mulai sesi I perdagangan Efek tanggal 2 Maret 2021.

Dengan demikian, perdagangan efek Perseroan akan dihentikan sementara di Seluruh Pasar efektif mulai sesi I perdagangan efek tanggal 2 Maret 2021. Bursa meminta kepada pihak-pihak terkait untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.

Sebagai informasi, saat ini MASA adalah perusahaan ban dengan merek dagang Achilles. Saat ini saham perusahaan ini dikendalikan oleh Socgen SA Compagnie Generale Des Etablissements Michelin atau Michelin dengan kepemilikan 99,64%.

Dua tahun lalu atau Januari 2019, Compagnie Générale des Établissements Michelin resmi mengakuisisi Multistrada Arah Sarana. Perusahaan asal Perancis tersebut mengakuisisi 80% saham senilai US$ 439 juta atau Rp 6,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$). Sedangkan, sisanya adalah saham publik sebesar 0,36%.

Wakil Presiden Direktur MASA Eric Pierre Robert Vaillier mengatakan saat ini pangsa pasar Michelin di Asia Tenggara masih rendah. Setelah mencaplok Multistrada, Michelin menargetkan penjualan akan meningkatkan penetrasi di kawasan tersebut dengan menggunakan jaringan bisnis yang telah dimiliki MASA.

Meski sudah tidak menjadi pemegang saham, Pieter Tanuri tetap menjadi komisaris di perusahaan yang pertama kali mencatatkan saham perdana di BEI pada 9 Juni 2005 tersebut. Saat ini harga saham MASA sebelum suspensi berada di level Rp 1.360 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 12,49 triliun.

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Segera Delisting, Pabrik Ban Multistrada Cetak Laba Rp 481 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular