Catat! PTBA: PLTU Sumsel 8 Beroperasi Akhir 2021

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
02 March 2021 12:55
HUT Ke-40 PT BUKIT ASAM TBK. (Tangkapan layar Youtube  PT BUKIT ASAM TBK)
Foto: HUT Ke-40 PT BUKIT ASAM TBK. (Tangkapan layar Youtube PT BUKIT ASAM TBK)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arviyan Arifin mengatakan progress konstruksi dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Sumsel 8 sudah mencapai 70%. Ditargetkan akan segera beroperasi atau commercial Operation Date (COD) pada Kuartal I Tahun 2022 untuk unit 1 dan unit 2.

"Progress konstruksi sudah 70% per Januari, siap operasi komersial pada Triwulan I 2022 ke depan," ungkapnya dalam sambutan perayaan HUT Ke-40 PT Bukit Asam Tbk, melalui akun YouTube, Selasa, (02/03/2021).

Dalam pernyataan perusahaan, PLTU Sumsel 8 terdiri atas 2 unit. Unit 1 siap beroperasi komersial pada bulan Desember tahun ini, dan Unit-2 pada bulan Maret 2022.

Arviyan menyebut PLTU Sumsel 8 ini merupakan pembangkit listrik mulut tambang yang terbesar dengan kapasitas 1.200 mega watt (MW). Selain itu menurutnya ini juga menjadi PLTU yang paling efisien.

"PLTU Sumsel 8 yang merupakan pembangkit mulut tambang terbesar 1.200 MW dan paling efisien di Indonesia," tegasnya.

Pembangunan PLTU Sumsel 8 ini mendapatkan sambutan baik dari oleh Gubernur Sumsel Herman Deru. Dalam acara yang sama dia menyampaikan apresiasi atas pembangunan PLTU ini.

"Dua tahun belakangan Sumsel akan punya PLTU raksasa 1.200 MW ini tentu luar biasa dengan konsumsi kurang lebih 6 juta ton per tahun," paparnya.

Menurutnya PLTU ini akan menjadi milik Sumsel sepenuhnya setelah kemitraan selesai, sebagaimana aturan yang ada di perjanjian. Selain itu menurutnya pemenuhan kebutuhan listrik di Sumatera berasal dari Sumsel.

"Jadi bisa dibayangkan kalau PLTU 8 ini nanti sudah beroperasi akan lebih luas lagi capaian supplynya ke pulau-pulau lain. Kirim energi bukan batu baranya ini akan lebih efisien," tegasnya.

PLTU Sumsel 8 merupakan proyek strategis mencapai US$ 1,68 miliar atau setara Rp 24 triliun. Menurut perseroan, proyek tersebut merupakan bagian dari program 35 ribu MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai independent Power Producer (IPP).

Nantinya PLTU Sumsel 8 membutuhkan 5,4 juta ton batu bara per tahun. Proyek ini terus berjalan di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pelabuhan Tarahan PTBA Raih Proper Emas KLHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular