Tembus Rp 10.700, Dolar Singapura Tertinggi Sejak November

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 February 2021 12:30
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat tajam melawan rupiah pada perdagangan Jumat (26/2/2021), hingga menembus Rp 10.700/US$. Sentimen pelaku pasar yang sedang memburuk memberikan pukulan telak bagi rupiah hari ini.

Melansir data Refinitiv, pagi ini dolar Singapura menguat 0,86% ke Rp 10.712,13/SG$ di pasar spot. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak November 2020 lalu. Posisi dolar Singapura sedikit turun, berada di level Rp 10.691,97/SG$ atau menguat 0,67% pada pukul 11:29 WIB.

Buruknya sentimen pelaku pasar terlihat dari ambruknya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis waktu setempat, dan disusul bursa utama Asia pagi ini.
Indeks Dow Jones kemarin merosot 1,75%, S&P 500 -2,45%, Nasdaq bahkan jeblok 3,5% dan membukukan kinerja harian terburuk sejak Oktober tahun lalu.

Sementara itu dari Asia, indeks Shanghai Composite China turun1,8%, Hang Seng Hong Kong dan Nikkei Jepang merosot lebih dari 2%, Kospi Korea Selatan yang paling parah, ambrol lebih dari 3%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merosot 1,3%.

Sebagai mata uang emerging market yang dianggap lebih berisiko, pergerakan rupiah sangat dipengaruhi sentimen pelaku pasar. Saat sentimen pelaku pasar memburuk maka aset-aset berisiko akan dihindari.

Penyebab ambrolnya bursa saham global yakni yield obligasi (Treasury) AS yang meroket. Kamis kemarin, yield Treasury naik 12,6 basis poin ke 1,515%, bahkan sebelumnya sempat menyentuh 1,614%, tertinggi sejak Februari tahun lalu, atau sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi, dan sebelum bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) membabat habis suku bunganya menjadi 0,25%.

Kenaikan tersebut berisiko memicu capital outflow dari pasar obligasi Indonesia, sebab selisih yield dengan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi menyempit. Ketika terjadi capital outflow, maka nilai tukar rupiah akan tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Singapura Tumbuh Tinggi, Dolarnya Makin Mahal dong?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular