Sedang Jadi Tren, Begini Kata Bos OJK Soal Bank Digital

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 February 2021 08:49
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan, Wimboh Santoso dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2021. (Tangkapan layar CNBC TV)
Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan, Wimboh Santoso dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2021. (Tangkapan layar CNBC TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso buka suara mengenai fenomena bank digital yang kan marak di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Wimboh menjelaskan OJK mendukung digitalisasi ekonomi dan mendorong semua perbankan menerapkan proses digital sehingga nasabah tidak perlu lagi bertransaksi di kantor cabang atau antre di bank.

Oleh karena itu, saat ini OJK, kata Wimboh untuk mendorong digitalisasi pihaknya membuat Pusat Pengembangan Digital.

"Masyarakat datang apabila punya ide startup apapun, sehingga bisa didiskusikan dan dipandu," ujar Wimboh dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2021, dikutip Jumat (26/2/2021).

Wimboh menambahkan OJK mengizinkan penawaran produk perbankan melalui digital dengan menggandeng lembaga keuangan non-bank.

"Sekarang ada fenomena ada bank virtual, betul-betul virtual. Statement kita jelas. Silahkan saja, tapi harus memiliki lisensi bank," terangnya.

Informasi saja, saat ini baru ada tiga bank digital yang beroperasi di Indonesia. Yakni, Bank BTPN, DBS Indonesia dan Bank Jago. Dalam waktu dekat akan beroperasi Bank BCA Digital, dan Bank Neo Commerce.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Digital Tak Akan Pangkas Pekerja, Justru Sebaliknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular