
Penetrasi Ultra Mikro, BRI Incar 30 Juta UMKM

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam perluasan segmen usaha, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengincar para UMKM yang belum terlayani oleh pembiayaan formal. UMKM ini tergolong ultra mikro.
Direktur Utama Bank BRI, Soenarso mengatakan berdasarkan data ada 57 juta UMKM di Indonesia. Dari jumlah tersebut baru 20% yang terlayani dengan baik, di mana sisanya belum terlayani dengan cukup.
"Selebihnya 30 juta belum dilayani. Sebanyak 5 juta diantaranya oleh rentenir dengan bunga 100-500% per tahun. Berikutnya 7 juta yang lain pinjaman ke kerabat. Ada 18 juta belum dilayani sama sekali. Sasaran kita memasukkan yang belum masuk ke formal supaya bisa dilayani dengan baik," ujarnya dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2021 di Jakarta, Kamis (25/2/2021).
"Ada 18 juta belum dilayani sama sekali. Sasaran kita memasukkan yang belum masuk ke formal supaya bisa dilayani dengan baik," imbuhnya.
![]() |
Dia menjelaskan para nasabah ultra mikro tersebut akan menjadi target nasabah dari Holding Ultra Mikro yang beranggotakan BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Menurut Sunarso, Holding BUMN Ultra Mikro yang digagas Kementerian BUMN ini bukanlah BRI mengakuisisi dua BUMN yang juga fokus pada nasabah UMKM tersebut.
"Jadi aksi korporasi ini bukan BRI mengambil dua perusahaan BUMN itu. Bukan akuisisi, membentuk holding. Jadi upaya gak jalan sendiri-sendiri," katanya.
"Kedua, ini adalah sinergi, memang tingkat kepemilikan. Jadi memang itikadnya apa yang disasar dan pangsa pasar BRI menumbuhkembangkan yang ada dan mencari ke segmen ke lembaga keuangan formal, imbuhnya.
Adapun penggabungan tiga BUMN ini akan diawali dengan aksi korporasi penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue dari Bank BRI.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jaga Fundamental Kinerja, Bos BRI Dapat Penghargaan Ini