Berkat Pidato Powell, Mayoritas Bursa Asia Dibuka Positif

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
24 February 2021 08:48
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia mayoritas dibuka menguat pada Rabu (24/2/2021), setelah ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell memberikan pernyataan di hadapan Komite Perbankan Senat. Pidato Powell dapat meredakan beberapa kekhawatiran pasar tentang suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi.

Sedangkan sisanya dibuka di zona hijau. Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka menguat 0,23%, Shanghai Composite China naik tipis 0,07%, Straits Times Index (STI) tumbuh tipis 0,29%, danKOSPI Korea Selatan juga naik tipis 0,02%. 

Hanya indeks Nikkei Jepang yang dibuka di zona merah pada hari ini, yakni melemah 0,46%.

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street ditutup beragam mayoritas menguat pada perdagangan Selasa (23/2/2021) waktu setempat.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik tipis 0,05% ke level 31.537,35, S&P 500 menguat 0,13% ke 3.881,37. Namun Nasdaq Composite melemah 0,5% ke 13.465,20.

Perputaran intraday terjadi setelah Powell mengatakan dalam kesaksiannya kepada Kongres bahwa inflasi masih "lemah" dan prospek ekonomi masih "sangat tidak pasti". Ini mengurangi kekhawatiran akan perubahan kebijakan oleh bank sentral.

Ketakutan inflasi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah kenaikan tajam dalam imbal hasil obligasi karena pembuat kebijakan memperdebatkan putaran bantuan ekonomi lainnya.

Investor khawatir lonjakan harga akibat stimulus federal dapat memaksa bank sentral untuk menaikkan biaya pinjaman jangka pendek.

Jonathan Golub, kepala strategi ekuitas AS Credit Suisse, percaya saham siklikal akan membawa pasar ke posisi tertinggi baru di sisa tahun ini didukung oleh kenaikan pendapatan dan optimisme pada pembukaan kembali ekonomi.

"Kenaikan suku bunga, keuntungan bagi Keuangan, dan harga tembaga dan minyak, keuntungan bagi Industri, Energi, dan Material, semakin menambah latar belakang yang menguntungkan ini," kata Golub dalam sebuah catatan Selasa, dikutip dari CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular