Proyeksi Broker

Alot Banget ke 6.300, Duh IHSG Bakal 'Longsor' nih!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 February 2021 08:25
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan Senin kemarin (22/2/2021) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,38% ke 6.255,31 kendati sempat menyentuh level 6.300 di sesi pertama.

Sentimen perdagangan kemarin datang dari investor yang mencermati kenaikan imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat seiring dengan kemungkinan pemerintah untuk mengerem kebijakannya yang longgar dan mengurangi pembelian aset.

Untuk perdagangan hari ini, Selasa (23/2), Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan Menteri Keuangan Amerika, Janet Yellen dan Ketua bank sentral AS The Fed, Jerome Powell mulai berhati-hati terhadap beberapa sektor tertentu, karena spekulasi tentang pemulihan ekonomi yang terus berkembang.

Sekuritas ini mengatakan harga aset yang terdapat di pasar, masih berpeluang cukup besar untuk mengalami kenaikan apabila stimulus yang diinginkan oleh Presiden AS Joe Biden disahkan oleh Kongres. Saat ini pelaku pasar dan investor masih terus bertaruh pada kebijakan yang mengakomodir pasar untuk menopang pemulihan ekonomi.

Namun risiko stabilitas di pasar keuangan juga tetap harus diperhatikan, karena masih memberikan peluang yang cukup besar bahwa stabilitas di pasar keuangan berpotensi mengalami penurunan.

Reliance Sekuritas Indonesia menyebutkan di bursa Wall Street, saham-saham teknologi turun karena kekhawatiran penilaian sementara komoditas menguat dan imbal hasil obligasi naik dengan investor menilai pertumbuhan yang lebih kuat dan inflasi yang lebih cepat karena pemulihan ekonomi global.

Potensi inflasi yang meningkat seiring dengan peningkatan belanja rumah tangga, sebagian berkat berlalunya paket belanja yang dicanangkan Presiden Joe Biden, telah berkontribusi pada aksi jual di pasar obligasi. Imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun mencapai tertinggi sejak Februari lalu pada hari Senin.

Artha Sekuritas mengatakan pergerakan indeks saham masih minim akan sentimen dari dalam negeri. Selain itu, investor akan mencermati pidato dari bos The Fed Jerome Powell.

Dari segi teknikal, MNC Sekuritas menilai resistance (level batas atas) terdekat IHSG berada pada level 6.315, selama IHSG belum mampu bergerak menguat menembus level tersebut, maka pergerakan IHSG masih rawan untuk terkoreksi membentuk awal dari wave C dari wave (4).

Adapun level koreksi terdekat IHSG berada pada rentang 5.950-6.100 terlebih dahulu, namun bila IHSG secara agresif terkoreksi ke bawah 5.735, maka IHSG akan terkoreksi membentuk wave C ke area 5.600-5.650.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 6.156 dan 6.069 serta resisten di 6.315 dan 6.505.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular