
Harga Saham Sempat Terbang, Seperti Apa Kinerja Bank MNC

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) mendadak menjadi perhatian pada perdagangan hari ini karena sempat terbang tinggi pada perdagangan sesi I hari ini. Harga saham bank ini sempat melesat 20,90% ke Rp 81/unit, dan ditutup pada sesi I menguat tipis 2,49% ke harga Rp 68/unit.
BABP adalah bank milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo yang sebelumnya bernama PT Bank ICB Bumiputera Tbk. Berdasarkan keterangan dari website perusahaan, pada 27 Januari 2014, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) membeli saham PT Bank ICB Bumiputera Tbk sebanyak sebanyak 1,31 miliar saham atau 24% melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kemudian, pada 22 Juli 2014, berdasarkan surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR-120/D.03/2014, PT. MNC Kapital Indonesia Tbk resmi menjadi pemegang saham pengendali Bank.
Akhirnya, PT Bank ICB Bumiputera Tbk resmi berganti nama menjadi PT. Bank MNC Internasional Tbk pada 15 Oktober 2014, melalui keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.18/KDK.03/2014 tanggal 15 Oktober 2014.
Saat ini, pemegang saham terbesar BABP adalah PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang menguasai 50,43%. Lalu Winfly LTD menguasai 19,57%, Marco Prince Corp 10.48% dan publik 19,52%.
Perusahaan terafiliasi dari Bank MNC, yang juga anak usaha PT MNC Kapital Indonesia, PT MNC Teknologi Nusantara telah mendapatkan lisensi Bank Indonesia (BI) terkait pengembangan jasa sistem pembayaran sebagai penyelenggara payment gateway dengan menggunakan brand Flash Mobile.
Lisensi ini akan melengkapi ekosistem financial technology (fintech) BCAP. Bersamaan dengan didapatkannya lisensi ini, perseroan diperbolehkan menyediakan layanan tambahan berupa layanan Fraud Detection System dan layanan invoicing.
Flash Mobile merupakan brand payment gateway dan biller aggregator di bawah perseroan. Flash Mobile dilengkapi dengan sertifikasi standar keamanan tertinggi PCI DSS (Standar Keamanan Data Industri Kartu Pembayaran).
"Flash Mobile berfungsi sebagai payment gateway dan biller aggregator untuk semua transaksi di dalam MNC Group, mulai dari pembayaran tagihan MNC Vision, MNC Play, Vision+ dan Hario, hingga pembelanjaan di The F Thing, Mister Aladin, MNC Shop dan lain sebagainya.
Dalam waktu dekat, kita juga akan menjalin kerjasama dengan berbagai mitra eksternal," kata Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group, dalam keterbukaan informasi, di BEI, Jumat (15/1).
MNC Group akan menggabungkan semua layanan berbayar dan penagihan ke dalam satu sistem terpadu.
"Untuk mencapai hal tersebut, BCAP perlu membangun back-end support-nya, terutama layanan payment gateway dan biller aggregator," jelas Hary Tanoe.
MNC Teknologi Nusantara merupakan anak perusahaan BCAP yang berfokus pada pengembangan solusi dan sistem pembayaran digital, khususnya uang elektronik dengan produk utama SPIN (Smart Payment Indonesia).
SPIN telah memperoleh izin penyediaan jasa e-money, e-wallet, serta transfer uang digital dari Bank Indonesia. Dengan demikian, SPIN dapat digunakan untuk setiap transaksi yang menggunakan QRIS (QR Indonesian Standard).
Dalam laporan keuangan Bank MNC Internasional per 30 September 2020, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 1,36 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan 67,46% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 4,18 miliar.
Total liabilitas perseroan Rp 9,31 triliun, naik 2,92% dari Rp 9,04 triliun pada periode yang sama 2019.
Sementara, total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 2,03% dari Rp 1,56 triliun pada 30 September 2019, menjadi Rp 1,53 triliun pada periode yang sama 2020.
Adapun total aset perusahaan per 30 September 2020 naik tipis 2,19% menjadi Rp 10,84 triliun dari sebelumnya Rp 10,61 triliun pada 30 September 2019.
Rasio Net Interest Margin (NIM) BABP naik menjadi 4,29%, dari 4,12% pada 30 September 2019. Untuk Non Performing Loan (NPL) Nett membaik atau turun dari 4,11% pada kuartal-III 2019 menjadi 3,49% pada kuartal III 2020. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) juga naik menjadi 98,97% dari sebelumnya 98,88% pada akhir September 2019.
Saham bank milik Hary Tanoesoedibjo PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) terbang pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis (18/02/2021), pukul 09:59 WIB.
Setelah langsung di zona hijau di awal perdagangan, saham BABP kemudian membumbung tinggi 20,90% ke Rp 81/unit. Tercatat nilai transaksi saham BABP sebesar Rp 39,02 miliar dengan volume perdagangan 482,97 juta saham.
Kemarin (17/2), saham emiten yang diakuisisi MNC Group pada 2014 ini juga ditutup meroket, menembus batas auto reject atas (ARA) 34% ke Rp 67/unit.
Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, BABP menguat 1,49% ke Rp 68/saham setelah aksi jual bersih asing senilai Rp 8,89 miliar.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham-saham Emiten Crazy Rich RI Ngamuk, Ini Daftarnya!