
Jeblok Lagi ke Atas Rp 14.000/US$, Rupiah Terburuk di Asia!

RDG BI dimulai hari ini, dan hasilnya akan diumumkan Kamis besok. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan angka median 3,5% untuk suku bunga acuan bulan ini. Artinya, ada pemotongan 25 basis poin (bps) dari posisi saat ini.
Institusi | BI 7 Day Reverse Repo Rate (%) |
Bank Danamon | 3.5 |
ING | 3.75 |
CIMB Niaga | 3.5 |
Citi | 3.5 |
DBS | 3.5 |
Mirae Asset | 3.75 |
BNI Sekuritas | 3.5 |
Maybank Indonesia | 3.5 |
Bank Mandiri | 3.5 |
Bahana Sekuritas | 3.5 |
Moody's Analytics | 3.75 |
UOB | 3.5 |
MEDIAN | 3.5 |
Pada kesempatan sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan memiliki ruang untuk kembali menurunkan suku bunga, guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Perry mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia sedang berlangsung, tetapi masih di bawah ekspektasi BI.
Pada kuartal IV-2020, ekonomi Indonesia berkontraksi (tumbuh negatif) 2,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). BI sempat memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Tanah Air bisa tumbuh positif pada kuartal pamungkas tahun lalu.
"Sejujurnya ini di bawah ekspektasi. Memang arahnya ada perbaikan, tetapi tidak secepat yang kami perkirakan," tutur Gubernur BI Perry Warijyo dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR.
Oleh karena itu, ruang pemangkasan suku bunga kemungkinan besar akan dimanfaatkan oleh BI, apalagi nilai tukar rupiah terbilang stabil. Masalahnya, ketika suku bunga dipangkas nanti, rupiah kemungkinan besar akan tertekan, sebab selisih imbal hasil dengan AS akan menyempit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
