Analisis Teknikal

Alert! Doji Muncul Lagi, Hati-hati IHSG Bisa Koreksi Tajam

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 February 2021 08:44
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,35% ke 6.292,396 pada perdagangan Selasa kemarin. dengan penguatan tersebut, bursa kebanggaan Tanah Air sudah menguat 4 hari beruntun, bahkan jika melihat lebih ke belakang IHSG sudah menguat dalam 8 dari 9 perdagangan terakhir.

Meski demikian, data perdagangan mencatat kemarin investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 244 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai 13,3 triliun.

IHSG mengikuti penguatan bursa saham utama Asia lainnya, sebab sentimen investor global sedang bagus, setelah perekonomian Jepang menunjukkan pertumbuhan di kuartal IV-2020, meski kasus penyakit virus corona (Covid-19) sedang mengalami peningkatan.

Namun, kondisi tersebut sepertinya berbeda pada hari ini, bursa saham Asia hari ini masuk ke zona merah, begitu juga dengan bursa berjangka Amerika Serikat (AS), yang menjadi indikasi memburuknya sentimen pelaku pasar.

Secara teknikal, IHSG kini sudah berhasil lepas dari bayang-bayang 3 gagak hitam (three black crow), setelah berhasil kembali ke atas 6.260.

IHSG sebelumnya menembus ke bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) setelah mengalami kemerosotan 7 hari beruntun pasca membentuk pola three black crow. Pola tersebut merupakan sinyal pembalikan arah, dari sebelumnya dalam tren menanjak berubah menjadi turun, atau "malapetaka" bagi IHSG.

Pola three black crow terdiri dari 3 candle stick yang menurun, dengan posisi penutupan candle terakhir selalu lebih rendah dari candle sebelumnya.

Dengan lepas dari bayang-bayang three black crow, IHSG berpeluang kemudian menguat, apalagi setelah mampu bertahan di atas MA 50.

Teknikal IHSGFoto: Putu/CNBC Indonesia
Teknikal IHSG

Tetapi, pada perdagangan Selasa (16/2/2021), muncul lagi pola Doji. secara psikologis pola Doji mengindikasikan pasar masih kebingungan menentukan kemana arah IHSG. Artinya peluang IHSG ambrol atau melesat sama besarnya.

Sementara itu Indikator stochastic pada grafik harian sudah masuk wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Teknikal IHSGFoto: Putu/CNBC Indonesia
Teknikal IHSG

Stochastic pada grafik 1 jam sudah masuk ke wilayah overbought, sehingga risiko koreksi cukup besar.

Resisten terdekat berada di kisaran 6.300. Selama tertahan di bawahnya IHSG berisiko terkoreksi ke 6.260. Jika level tersebut ditembus, IHSG bakal merosot lebih jauh menuju 6.200. 

Sementara jika resisten berhasil dilewati, IHSG berpeluang naik ke 6.350.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular