Kecemasan Kian Reda, Dow Jones Dibuka Menguat ke Jalur Hijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 February 2021 21:57
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (16/2/2021), mengindikasikan bahwa Wall Street bakal mengawali pekan dengan meriah melanjutkan tren reli sejak awal bulan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 129,7 poin (+0,4%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian surut menjadi 93,95 poin (+0,3%) ke 31.552,35. S&P 500 naik 12,5 poin (+0,32%) ke 3.947,3 dan Nasdaq tumbuh 62,55 poin (+0,44%) ke 14.158,02.

Pelaku pasar terindikasi kian optimistis, sebagaimana ditunjukkan oleh Indeks Volatilitas Cboe (Cboe Volatility Index), yang melemah dari level 20 ke 19,97. Ini menjadi yang pertama sejak Februari 2020.

Indeks ini dianggap mengukur tingkat kecemasan pelaku pasar. Pemicunya adalah vaksinasi, pembukaan kembali ekonomi, dan stimulus US$ 1,9 triliun. Pendiri Fundstrat Tom Lee mengatakan anjloknya indeks tersebut menunjukkan investor kian nyaman berinvestasi saham.

"Ketakutan mulai memudar dari pasar.. dengan kata lain, ini berujung pada munculnya reli," tutur Lee, sebagaimana dikutip CNBC International.

Sepanjang Februari, Dow Jones melesat 4,9% sedangkan S&P 500 dan Nasdaq telah melesat masing-masing sebesar 5,9% dan 7,8%. Indeks S&P 500 telah 10 kali menutup perdagangan dengan rekor tertinggi baru sepanjang 2021.

Dennis DeBusschere, perencana investasi Evercore ISI, mengakui bahwa Covid belum usai, tetapi jalur normalisasi ekonomi kian jelas karena lebih banyak vaksin diperlukan untuk mengurangi tingkat hunian rumah sakit dan mengerem kematian.

"Argumen kuat Menteri Keuangan [Janet] Yellen akan perlunya tambahan stimulus diiyakan oleh Ketua The Fed [Jerome] Powell yang menyebut pembukaan lapangan kerja maksimum sebagai 'tujuan nasional', sehingga membantu mengangkat imbal hasil obligasi, ekspektasi inflasi, dan harga minyak pekan lalu," tuturnya.

Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik melampaui angka 1,25% atau menjadi yang pertama sejak Maret. kenaikan imbal hasil mengindikasikan harga yang melemah karena pemodal memilih meninggalkan pasar surat utang dan beralih ke saham.

Namun, DeBusschere mengingatkan bahwa kenaikan suku bunga acuan dan ketakpastian outlook kebijakan bisa memangkas reli dalam jangka pendek. Dia merekomendasikan investor untuk tetap memegang saham siklikal (yang kinerja emitennya menguat ketika ekonomi pulih).

Sektor siklikal pada Februari menjadi penopang reli bursa AS. Indeks saham sektor energi naik lebih dari 13% sepanjang bulan berjalan, diikuti indeks saham sektor keuangan dan bahan baku.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular