Bursa Asia Dibuka Mayoritas Hijau Bung! Sinyal Baik Buat IHSG

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
16 February 2021 08:36
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia kembali dibuka menguat pada Selasa (16/2/2021), di tengah minimnya sentimen yang datang karena dua negara Adidaya Ekonomi masih libur, di mana China masih libur tahun baru Imlek sedangkan Amerika Serikat libur memperingati hari ulang tahun George Washington (President Day).

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,47%, Hang Seng Hong Kong melesat 1,66%, Straits Times Index (STI) Singapura naik tipis 0,08%, dan KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,2%.

Sementara itu, untuk bursa saham China (Shanghai Composite) masih belum dibuka karena masih libur panjang tahun baru Imlek.

Di Asia pada hari ini, data ekonomi yang telah dirilis adalah data indeks ekspor-impor Korea Selatan periode Januari 2021.

Berdasarkan data dari Trading Economics, indeks ekspor Negeri Ginseng tersebut mengalami kenaikan walaupun masih di zona negatif, yakni menjadi -2,3% dari sebelumnya pada Desember 2020 di level -4,7%.

Sedangkan untuk indeks impor Negeri Ginseng juga meningkat menjadi -6,7% atau masih lebih baik dibandingkan dengan impor Desember 2020 yang di level -9,9%.

Walaupun sentimen dari AS cenderung minim, namun ada beberapa sentimen yang hadir di pasar pada pekan lalu masih dicermati oleh pelaku pasar hingga saat ini. Salah satunya yakni stimulus fiskal corona senilai US$ 1,9 triliun.

Presiden AS Joe Biden meminta bantuan dari kelompok bipartisan pejabat lokal walikota dan gubernur untuk rencana bantuan virus korona tersebut.

"Kubu Partai Demokrat di Kongres Amerika juga bergerak cepat untuk mendorong paket bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan Presiden Joe Biden," ujarnya, Senin (15/2/2021).

Lolosnya paket stimulus fiskal AS tersebut dinilai sangat penting karena Menteri Keuangan AS Jannet Yellen berpendapat lapangan kerja AS masih akan sulit jika perekonomian belum pulih tanpa dukungan paket bantuan pandemi.

Sementara itu, kabar dari Presiden Biden yang juga memborong vaksin masih menjadi sentimen untuk hari ini, di mana pada pekan lalu, Biden telah meneken kesepakatan pembelian 200 juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna dan Pfizer, sehingga total dosis vaksin yang dimiliki Negara Adidaya itu mencapai 600 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular