
Pieter Tanuri Tambah Kepemilikan Saham Bali United

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha dan mantan pemilik pabrik ban Multistrada, Pieter Tanuri, menambah kepemilikan saham di klub sepakbola asal Gianyar, Bali United FC, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA).
Transaksi pembelian saham yang dilakukan Pieter pada periode 2-10 Februari 2021 sebanyak 6 kali transaksi. Pertama, transaksi sebanyak 6 juta saham dengan harga Rp 250 per per saham pada 2 Februari. Selanjutnya, pembelian sebanyak 15,94 juta saham dengan harga pembelian Rp 269,71 per saham keesokan harinya.
Transaksi juga terjadi pada 4 Februari dengan pembelian sebanyak 1,21 juta saham BOLA. Lalu pada 5 dan 9 Februari pembelian sebanyak 42,4 ribu saham di harga Rp 254 per saham dan terakhir pada 10 Februari, tercatat ada pembelian sebanyak 558 ribu saham di harga Rp 253,48 per saham. Dari keseluruhan transaksi tersebut, Pieter Tanuri merogoh dana Rp 6,25 miliar.
"Tujuan dari transaksi untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung," kata Pieter Tanuri di laman keterbukaan informasi, dikutip Kamis (11/2/2021).
Dengan demikian, komposisi kepemilikan saham Pieter di klub bola yang dibintangi Stefano Lilipaly dan Ilija Spasojevic Cs ini bertambah menjadi sebanyak 1,60 miliar saham atau setara 26,8% kepemilikan dari sebelumnya 1,58 miliar saham atau setara 26.,41%. Ia juga masih menjadi pemegang saham pengendali klub sepakbola dengan julukan Serdadu Tridatu ini.
Secara terpisah, pada Oktober tahun lalu, Pieter Tanuri tercatat melepas seluruh saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melalui perusahaan yang dimilikinya, yakni PT Bina Raya Perkasa (BRP).
Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional Jusak Kertowidjojo mengatakan BRP selaku pemegang 22% saham IMAS melepas 878.562.566 saham miliknya dengan harga penjualan Rp 892/saham.
"Total transaksi mencapai senilai Rp 783,68 miliar. Penjualan saham dilakukan pada 1 Oktober 2020, dengan tujuan realisasi keuntungan," kata Jusak dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Rabu (14/10/2020).
"Dengan dilakukannya penjualan saham tersebut maka BRP tidak memiliki saham lagi di IMAS," tegas Jusak yang juga Dirut BRP.
Adapun sang pembeli adalah PT Sejahtera Raya Perkasa (SRP) yang berkedudukan di Surabaya. Dengan demikian maka SRP menjadi pemegang 22% saham IMAS atau setara dengan 878.562.566 saham.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pieter Tanuri Borong Terus Saham Bali United, Ada Apa?