
Bo Huat! Jelang Gong Xi Fa Cai, IHSG Galau Tingkat Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis (11/2/21). Namun IHSG tampaknya memang tak bertenaga (Bo Huat, dari dialek Hok Kien) melewati perdagangan hari ini, sehari sebelum libur Hari Raya Imlek.
Indeks acuan bursa nasional tersebut dibuka menguat 0,32% ke 6.221,63. Selang 13 menit IHSG terpantau galau berbalik terkoreksi 0,03% ke level 6.199,74
Nilai transaksi pagi ini sebesar sebesar Rp 1,5 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 25 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 29 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 8 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang dilego Rp 12 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang dijual Rp 6 miliar.
Sentimen positif datang dari perkembangan pandemi virus corona. Seperti yang juga sudah disinggung, laju penambahan pasien baru melambat.
Penyebabnya bisa dua, pengetatansocial distancingatau vaksinasi. Mengutip catatan Our World in Data, vaksinasi anti-virus corona di seluruh negara per 9 Februari 2021 sudah mencapai 147.198.987 dosis. Rata-rata tujuh harian vaksinasi ada di 6.028.546 dosis per hari.
Perkembangan ini sudah menggembirakan, tetapi bisa lebih baik lagi. Pasalnya, di beberapa negara laju vaksinasi masih lambat.
Misalnya di Indonesia. Per 9 Februari 2021, total vaksin yang sudah disuntikkan ke rakyat NKRI adalah 1.066.860 dosis. Rata-rata tujuh harian ada di 59.800 dosis per hari.
Menurut klasifikasi Bank Dunia, Indonesa sudah masuk negara berpendapatan menengah-atas. Namun untuk urusan vaksinasi, Indonesia kalah dari India yang merupakan negara berpendapatan menengah-bawah.
Per 9 Februari 2021, total vaksin yang sudah diberikan kepada rakyat India mencapai 6.611.561 dosis. Rata-rata tujuh harian adalah 353.235 dosis per hari.
Vaksin adalah kunci untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Semakin banyak warga yang punya kekebalan menghadai virus coorna, maka akan tercipta kekebalan kolektif (herd immunity) sehingga tidak ada lagi kekhawatiran dalam beraktivitas di luar rumah. Roda ekonomi bisa berputar kembali.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500