
CDS RI Turun Terus, Dana Asing Bakal Banjir Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Minat investor terhadap investasi Indonesia meningkat dibandingkan dengan periode Januari 2021. Hal ini tampak dari penurunan credit default swap (CDS) Indonesia, yang artinya risiko investasi di Indonesia turun dan berada di level rendah.
CDS Indonesia untuk tenor 5 tahun, berdasarkan data dari worldgovernmentbonds.com per Selasa (9/2/2021), di level 67,22. Angka ini masih lebih baik dibandingkan dengan periode Januari 2021 lalu yang berada di kisaran level 70.
![]() CDS Indonesia 5 Tahun |
CDS adalah kontrak derivatif swap di mana pembeli melakukan pembayaran ke penjual atas penutupan risiko gagal bayar (default) debiturnya. Artinya, dia mendapatkan pembayaran bila terjadi gagal bayar atau kejadian lain yang mengancam pembayaran kredit yang ada.
Biasanya, ketika CDS turun maka harga SBN akan naik. Namun hal ini tidak terjadi demikian, harga SBN acuan bertenor 5 tahun pada perdagangan Selasa kemarin malah mengalami pelemahan, sehingga imbal hasil (yield) SBN tersebut naik 1,9 basis poin (bps) menjadi 5,32% per Selasa (9/2/2021).
Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang, sehingga ketika harga turun maka akan mendorong yield naik, begitupun sebaliknya. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Yield menjadi acuan keuntungan investor di pasar surat utang dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Berdasarkan grafik di atas, jika dilihat, pergerakan yield SUN tenor 5 tahun pada awal tahun 2021 cenderung berfluktuasi hingga akhir Januari 2021 jatuh ke level terendahnya karena investor cenderung bermain aman disaat pasar saham sedang bergejolak.
Namun, pada awal Februari 2021, yield SBN tersebut langsung naik tajam hingga hampir mendekati level awal tahun 2021, karena gejolak di pasar saham mulai mereda dan investor sudah berani berinvestasi di salah satu aset berisiko tersebut.
Kenaikan yield SUN ini bersamaan dengan posisi CDS Indonesia yang turun dan menyentuh level terendahnya karena investor semakin optimis perekonomian dunia akan pulih, walaupun tidak sepenuhnya pulih seperti era pra-pandemi virus corona (Covid-19).
Risiko investasi Indonesia yang mulai rendah mencerminkan bahwa investor sudah mulai beralih ke aset berisiko seperti saham dan mulai meninggalkan aset safe haven seperti obligasi.
Hal ini karena sentimen vaksinasi yang terjadi pada pertengahan Januari 2021, walaupun Indonesia terpaksa kembali memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat kembali sebagai akibat dari kasus virus Covid-19 yang semakin bertambah.
Apalagi ditambah dengan sokongan dari stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) yang dalam waktu dekat akan direalisasikan dan beberapa data ekonomi di negara-negara besar yang mulai tumbuh menandakan bahwa pemulihan ekonomi dunia semakin positif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Peduli CDS Naik, Obligasi RI Diborong Investor Awal 2021