Bursa Asia Dibuka Beragam, Nikkei Melemah, Hang Seng Melesat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
10 February 2021 08:48
An investor takes a nap in front of a board showing stock information at a brokerage office in Beijing, China October 8, 2018. REUTERS/Jason Lee
Foto: Ilustrasi Bursa China (REUTERS/Jason Lee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka beragam menguat cenderung datar pada Rabu (10/2/2021), jelang rilis data inflasi China untuk periode Januari 2021.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,32% pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong berhasil dibuka melesat 1,09%, Shanghai Composite China tumbuh 0,25%, KOSPI Korea Selatan menguat 0,25%, dan Straits Times Index (STI) Singapura naik tipis 0,01%.

Pelaku pasar Asia saat ini sedang menanti perilisan data inflasi di China untuk periode Januari 2021 yang akan dirilis pada pukul 09:30 waktu setempat atau pukul 08:30 WIB.

Trading Economics memperkirakan inflasi tahunan China akan turun menjadi -0,2% di Januari 2021, sedangkan inflasi bulanan China tetap akan tumbuh menjadi 1%.

Beralih ke Wall Street, tiga indeks utama berakhir variatif. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0,03% ke level 31.375,83, S&P 500 berkurang 0,11% ke 3.911,23, tetapi Nasdaq Composite masih bisa naik 0,14% ke posisi 14.007,7.

Kemarin, tiga indeks ini mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa. Investor yang sudah 'kenyang' cuan tentu ingin mencairkannya sehingga pasar saham New York terpapar tekanan jual.

"Setelah menguat enam hari beruntun, investor punya alasan untuk isirahat sejenak. Sentimen di pasar saham masih tetap positif dalam jangka pendek-menengah dengan adanya stimulus fiskal, moneter, dan vaksinasi yang berjalan dengan baik," kata William Hermann, Co-Founder Wilshere Phoenix yang berbasis di New York (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Rencana stimulus fiskal di AS memang berjalan mulus. Pekan lalu, Kongres sudah merestui proposal stimulus dari pemerintahan Presiden Jospeh 'Joe' Biden senilai US$ 1,9 triliun. Kemungkinan stimulus bisa mulai bergulir dalam hitungan minggu.

Sementara di sisi vaksinasi anti-virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), AS adalah salah satu negara yang paling cepat.

Mengutip catatan Our World in Data, jumlah vaksin yang sudah disuntikkan di Negeri Paman Sam mencapai 41,42 juta dosis per 8 Februari 2021. Rata-rata tujuh harian penyuntikan vaksinasi adalah 1,46 juta dosis per hari.

Dukungan pemerintah melalui stimulus fiskal dan vaksinasi yang berjalan lancar membuat dunia usaha bergairah.

Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, penciptaan lapangan kerja (job openings) di AS pada Desember 2020 mencapai 6,65 juta, naik 74.000 dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) turun 243.000 menjadi 1,81 juta. Angka PHK di sektor pemerintahan, transportasi dan pergudangan, kesehatan, serta industri utilitas menurun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular