
Demo Myanmar Memanas, Polisi Tembak Kepala Demonstran

Jakarta, CNBC Indonesia - Myanmar makin memanas. Demonstrasi yang terjadi berujung dengan tindak kekerasan oleh aparat di ibu kota Naypytaw, Selasa (8/2/2021).
Bentrokan antara polisi dan pendemo yang menentang kudeta berujung aksi penembakan. Seorang pengunjuk rasa wanita bahkan dilaporkan tertembak di kepala dan disebut dokter tak mungkin selamat.
Sementara tiga orang lain juga dilaporkan luka parah dan harus dirawat karena diduga tertembak peluru karet. Polisi menembak pendemo saat hendak membubarkan paksa mereka, setelah sebelumnya menggunakan water cannon.
Dilaporkan Reuters, televisi pemerintah juga melaporkan cedera yang dialami personil kepolisian. Ini membenarkan adanya bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat.
Kekerasan yang dilakukan aparat juga terjadi di kota lain seperti Mandalay. Namun kantor berita pemerintah yang dikelola militer hanya memperlihatkan gambar warga menyerbu truk polisi dan aparat yang terluka di kota itu.
Insiden ini menjadi demo berdarah pertama dalam proses demokrasi Myanmar, sejak pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan partai Liga Nasional Demokrasi (NLD) dikudeta militer 1 Februari lalu. Kudeta dipimpinan Jenderal Min Aung Hlaing membuat ribuan warga di sejumlah kota dan desa Myanmar turun ke jalan selama seminggu terakhir.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengecam tindakan refresip apparat keamanan Myanmar. Mereka diminta menghormati hak untuk melakukan protes secara damai.
"Penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap para demonstran tidak dapat diterima," kata Ola Almgren, perwakilan PBB di Myanmar.
Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali akan meninjau seluruh bantuan ke Myanmar karena kejadian ini. Paman Sam melalui Departemen Luar Negeri menyebut akan ada konsekuensi yang signifkan dan pihak yang bertanggung jawab.
Sementara itu Selasa malam, polisi Myanmar juga melakukan penggerebekan ke markas NLD di Tangon. Selusin polisi, dilaporkan dua anggota parlemen dari NLD, menyerbu dan memaksa masuk ke kantor tersebut.
Luka Fatal
Sementara itu, seorang dokter di rumah sakit Naypyitaw mengatakan wanita yang tertembak di kepala mendapat luka yang paling fatal. Dari pantauan x-ray, ia tertembak peluru tajam.
"Dia belum meninggal, dia berada di unit gawat darurat, tetapi 100% yakin cederanya fatal," kata dokter, yang menolak disebutkan namanya.
Seorang pria mengalami luka di dada tetapi tidak dalam kondisi kritis. Menurut dokter, tidak jelas apakah dia terkena peluru atau peluru karet.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Total & Chevron Tangguhkan Pembayaran Dividen ke Myanmar
