
Usai Reli Berhari-hari, Wall Street Terindikasi Dibuka Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Selasa (9/2/2021), setelah pelaku pasar melewati pekan pertama Februari yang penuh reli.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 60 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga kompak melemah, sebesar 0,2%.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 telah melesat selama 6 sesi berturut-turut, sementara indeks Nasdaq menguat selama 5 hari dari keenam hari tersebut. Sementara itu, indeks Russell 2000 melompat 2,5% mencetak rekor tertingginya, dan menguat nyaris 16% sepanjang tahun berjalan.
Vaksinasi dan positifnya kinerja keuangan emiten AS menjadi pendorong reli di bursa tersebut, terutama di tengah kabar terbaru kian dekatnya Washington meneken stimulus US$ 1,9 triliun. Stimulus itu akan memasukkan bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 1.400 per kepala.
"Outlook saham kian positif dalam jangka pendek, sederhana dan mudah," tutur Tom Essaye, pendiri Sevens Report, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International. Dia menilai ada tiga pendorong yakni dukungan bank sentral AS, stimulus fiskal, dan vaksinasi yang berujung pada penurunan kasus Covid-19.
Sektor siklikal, yang mendapat berkah dari pemulihan ekonomi, memimpin reli sepanjang Februari, setelah investor menyerbu sektor tersebut untuk mengantisipasi aktivitas ekonomi. Sektor energi telah menguat 12% sebulan ini, sedangkan finansial bertambah 6,7%.
Pada hari ini, investor juga akan memantau sinyal pemulihan ekonomi yang bakal muncul dari survei usaha kecil NFIB dan data pembukaan lapangan kerja dari pemerintah AS.
Beberapa perusahaan teknologi besar yang akan merilis kinerja keuangannya adalah Twitter dan Cisco. DuPont dan Goodyear Tire juga akan melaporkan laba bersih terbaru mereka sebelum pembukaan pasar nanti.
Namun, kabar buruk muncul dari Eropa setelah vaksin besutan AstraZeneca dan University of Oxford ternyata memberikan "perlindungan minimal" melawan varian baru virus corona yang muncul Afrika Selatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tekanan Geopolitik di Timur Tengah Mereda, Wall Street Dibuka Hijau!